Dipanggil Jokowi ke Istana, Menko Airlangga Mengaku Pengendalian Inflasi dalam Tantangan
Menko Airlangga Hartarto (kanan) ketika menghadap Presiden di Istana (Foto: Tangkap layar Youtube BI)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto hari ini datang ke Istana untuk melapor kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait dengan situasi terkini ekonomi nasional.

Dalam pernyataannya, Airlangga menyoroti soal laju inflasi yang tengah berada dalam tren peningkatan tinggi.

“Bapak Presiden, dapat kami sampaikan bahwa pengendalian inflasi sedang menghadapi tantangan. Saat ini inflasi kita 4,94 persen (year on year/yoy) pada akhir Juli 2022,” ujarnya dalam Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi, pada Kamis, 18 Agustus.

Airlangga menjelaskan, pergerakan yang berada dalam rentang atas tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

“Inflasi di 2022 faktornya selain komoditas global juga dari sisi kondisi cuaca. Semetara tekanan inflasi yang terjadi di beberapa daerah juga terkait dengan produksi,” tuturnya.

Lebih lanjut, Airlangga menyampaikan pula jika volatilitas harga pangan yang menjadi aspek utama dalam mengerek angka inflasi cenderung mulai melandai dan dapat dikendalikan.

“Harga pangan per hari ini relatif stabil. Harga beras juga rata-rata masih kuat di sekitar Rp10.000. Lalu, harga daging sapi sudah mulai turun harganya,” tegas dia.

Sebagai informasi, laju inflasi secara konsisten terus naik sejak Februari 2022 yang kala itu berada di level 2,03 persen. Angka tersebut kemudian melesat gradual hingga menembus 4,94 persen di akhir Juli lalu.

Padahal, pemerintah bersama Bank Indonesia (BI) membuat proyeksi besaran inflasi tahun ini hanya sekitar 3 persen plus minus 1 persen. Angka ini kemudian direvisi menjadi 4 persen hingga 4,9 persen untuk 2022.

Sebagai catatan, Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet sempat memberikan statemen resmi jika level inflasi tahun ini bisa menembus dua digit.

“Pada bulan September 2022, kita diprediksi akan menghadapi ancaman hiperinflasi dengan angka inflasi pada kisaran 10 hingga 12 persen. Laju kenaikan inflasi, disertai dengan lonjakan harga pangan dan energi, semakin membebani masyarakat, yang baru saja bangkit dari pandemi COVID-19,” katanya dalam Sidang Tahunan MPR, Selasa, 16 Agustus.