Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sedang mengkaji rencana untuk menurunkan tarif batas atas (TBA) tiket pesawat. Namun, penurunan tarif batas atas ini hanya berlaku untuk daerah tertentu saja.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi berencana untuk merevisi TBA tiket pesawat pada daerah. Tetapi tidak semua daerah, melainkan hanya daerah dengan tingkat daya beli yang kurang baik.

“Kami tetap mengacu atau memperhatikan TBA ini, tapi mungkin TBA daerah tertentu yang kita lakukan, tidak semua,” katanya dalam acara CEO Talks INACA di Hotel Park Hyatt, Jakarta, Kamis, 2 November.

Budi mengatakan rencana penurunan TBA daerah ini mempertimbangkan daya beli masyarakat untuk membeli tiket pesawat yang masih rendah. Terutama, kata dia, di wilayah timur Indonesia.

“Masyarakat juga daya beli terbatas. Terbukti dengan Indonesia bagian timur itu banyak yang tidak mampu naik pesawat, karena memang harganya tidak murah,” ucapnya.

Namun, Budi mengatakan penurunan TBA tiket pesawat ini harus dikaji secara komperhensif dari berbagai sisi. Pasalnya, industri penerbangan Indonesia juga masih menghadapi tantangan. Seperti pelemahan nilai tukar rupiah, kenaikan harga avtur hingga kelangkaan suku cadang pesawat.

“Jadi kita ini kan enggak bisa melihat one side, kita harus melihatnya 360 derajat,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, Pj. Gubernur NTT, Ayodhia G. L. Kalake mengungkapkan kendala yang dihadapi masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) saat ini adalah kenaikan harga tiket pesawat yang sangat signifikan.

Hal ini disampaikan Ayodhia dalam acara Perayaan Puncak Hari Maritim Nasional ke 59 Tahun 2023 di Kupang, Kamis, 12 Oktober.

Karena itu, Ayodhia meminta kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk memberikan atensinya terkait dengan persoalan harga tiket yang mahal.

“Kiranya berkenan untuk menjadi atensi Bapak Menteri Perhubungan, saat ini salah satu kendala yang dihadapi masyarakat NTT adalah kenaikan yang sangat signifikan pada harga tiket pesawat antar-wilayah dalam provinsi Nusa Tenggara Timur,” katanya.

Lebih lanjut, Ayodhia mengatakan mahalnya tiket pesawat ini juga membuat inflasi di daerahnya tinggi.

“Ini yang kemudian turut menyumbang inflasi bapak, mohon perhatiannya dan mohon dukungannya,” ujar Ayodhia.