JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, pemerintah terus berusaha melakukan berbagai kebijakan dan transformasi untuk pertumbuhan ekonomi nasional.
Salah satunya dengan jadi anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD).
"Kalau Indonesia, pemerintah selalu optimistis. Kita kan sudah mau masuk dalam kerangka OECD. Jadi banyak hal yang sudah akan kita siapkan transformasi berikutnya," kata Airlangga saat ditemui di Sheraton Grand, Jakarta Selatan, Selasa 31 Oktober.
Sebelumnya LPEM FEB UI, memaparkan dalam White Paper LPEM FEB UI mengungkapkan adanya potensi kegagalan Indonesia menjadi negara maju pada 2045.
Salah satu penyebabnya dari pendapatan masyarakat Indonesia yang masih jauh di bawah negara-negara lain saat berhasil memperoleh status negara berpenghasilan menengah ke atas atau upper middle income countries (UMIC).
BACA JUGA:
-
| EKONOMI
BNI Catat Penyaluran Kredit per September 2023 Sebesar Rp671.4 Triliun
31 Oktober 2023, 21:36 -
| EKONOMI
Jawa dan Sumatera Kelebihan Listrik, Pemerintah Mau Bangun SIstem Interkoneksi
31 Oktober 2023, 21:26
Kemudian, penyebab lainnya yaitu saat ini kondisi sosial ekonomi Indonesia jauh berbeda dengan kondisi negara-negara UMIC ketika memiliki pendapatan per kapita yang sama dengan Indonesia saat ini.
LPEM FEB UI mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata pada level kisaran 5 persen, pertumbuhan kredit per tahun berada di 15 persen, rasio pajak terhadap PDB tak pernah berada di 11 persen.
Tag Terpopuler
#prabowo subianto #gempa bumi #mahkamah konstitusi #palestina #timnas indonesiaPopuler
Terkait
