Bagikan:

JAKARTA - Akselerasi pengembangan industri halal Indonesia berperan strategis dalam pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah yang inklusif dan berkelanjutan.

Hal ini mendorong Indonesia memantapkan posisinya sebagai pemimpin global di sektor halal, khususnya dalam bidang produksi makanan halal dan fesyen sebagaimana tecermin dari posisi Indonesia yang menduduki peringkat ke-2 dari semula peringkat 4 dalam pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah global.

Peningkatan peringkat State of the Global Islamic Economy (SGIE) tersebut secara signifikan diraih Indonesia dari meningkatnya industri makanan halal.

Deputi Gubernur BI, Doni P. Joewono menyampaikan tiga kunci yang dapat mendukung membaiknya peringkat sektor halal yaitu meningkatnya ekspor pangan halal ke negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), peluncuran sistem kodifikasi produk halal dan digitalisasi sertifikasi halal.

Doni menekankan Indonesia berpeluang menjadi pemain terdepan dalam industri halal, didukung dengan potensi industri halal yang besar di masa depan.

"Untuk itu industri halal bukan hanya sekedar sektor namun dapat menjadi pintu gerbang menuju pemberdayaan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan pembangunan berkelanjutan," jelasnya dalam keterangannya, Sabtu 28 Oktober.

Sebagai wujud komitmen memajukan industri halal, Bank Indonesia bersama lembaga/otoritas menyusun Masterplan Produk Industri Halal Indonesia (MPIHI) 2023-2029 yang dapat dijadikan pedoman dalam merumuskan kebijakan, melaksanakan program, dan memantau indikator perkembangan industri halal di Indonesia.

Lebih lanjut, Doni menekankan tiga strategi untuk mempercepat pengembangan industri halal di Indonesia. Pertama, digitalisasi yang terintegrasi dari hulu ke hilir membentuk ekosistem digital yang mendorong pertumbuhan eksyar melalui platform online.

Kedua, pentingnya perencanaan yang efektif dan lengkap bagi bisnis halal didukung ketersediaan informasi dan data yang akurat.

Selanjutnya, Doni menyampaikan strategi terakhir adalah sinergi dan kolaborasi didukung seluruh pihak terkait baik pemerintah, pelaku usaha syariah serta berbagai elemen masyarakat yang berkepentingan mendorong perkembangan industri halal Indonesia ke depan.

Sejalan dengan itu, Deputi Gubernur Doni P. Joewono bersama dengan Chairman of Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC) dan Managing Director Dinar Standard meluncurkan buku Laporan Pasar Halal Indonesia beserta Buku Fashion Berkelanjutan.

Peluncuran ini merupakan dukungan Bank Indonesia dan pihak yang terkait terhadap praktik berkelanjutan dalam industri halal khususnya fesyen dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas produsen fesyen.

Selain itu, Bank Indonesia bekerjasama dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) memulai transformasi digital pengelolaan haji dengan membangun dan mengembangkan super apps pelayanan haji yang berkualitas secara end to end dan diharapkan akan terbentuk ekosistem digital yang turut mendukung akselerasi pertumbuhan eksyar dari sektor jasa dan sektor terkait keuangan Syariah lainnya.