JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ungkapkan ekonomi dan keuangan syariah tentu memiliki peran strategis dalam upaya mencapai target pertumbuhan, mendukung ketahanan ekonomi serta mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.
Airlangga menjelaskan sebagai negara dengan penduduk muslim sebanyak 87 persen dan merupakan yang terbesar di dunia, negara kita sangat potensial dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Dimana berdasarkan data dari State Global Islamic Index Indonesia berhasil menduduki peringkat ke tiga dunia dibawah Malaysia dan Uni Emirate Arab.
"Hal ini merupakan bukti ekosistem ekonomi dan keuangan syariah Indonesia saat ini telah berkembang terutama dalam bidang investasi keuangan syariah, makanan / minuman halal, modest fashion, farmasi, kosmetik, hingga wisata ramah muslim," ujarnya dalam pembukaan ISEF 2024, di JCC, Rabu, 30 Oktober.
Airlangga menambahkan kontribusi usaha syariah dan pembiayaan syariah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) 2024 mencapai rasio 46.71 persen. Oleh karena itu, pengembangan sektor-sektor utama ekonomi syariah, seperti industri halal, pembiayaan syariah, dan kewirausahaan berbasis syariah, akan mampu menjadi pendorong pertumbuhan di sektor riil.
Menurut Airlangga ekonomi syariah juga mendukung pemberdayaan UMKM dan lapangan kerja yang lebih inklusif, yang pada akhirnya dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pencapaian target pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa mendatang.
Selain itu, Airlangga menyampaikan keselarasan arah kebijakan juga tercermin dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045 melalui visi Indonesia Emas 2045. Pemerintah menargetkan Indonesia Emas 2045 dengan fondasi pertumbuhan ekonomi yang kuat, inovasi teknologi, dan peningkatan produktivitas.
BACA JUGA:
"Penguatan ekonomi dan keuangan syariah secara masif mendukung visi ini, melalui dukungan sektor produktif seperti industri halal dan pembiayaan syariah untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif," ujarnya.
Airlangga menyampaikan sinergi dan interkonektivitas dalam ekosistem ekonomi syariah sangat penting untuk memperkuat ekonomi syariah di masa depan.
"Kolaborasi antara sektor keuangan syariah, sektor riil halal, dan lembaga sosial Islam akan menciptakan ekosistem yang lebih inklusif dan berkelanjutan, mendukung pertumbuhan ekonomi syariah yang lebih luas dan bermanfaat bagi masyarakat," pungkasnya.