JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan industri halal memiliki peran strategis dalam meningkatkan perekonomian nasional.
"Hal tersebut terlihat dengan banyaknya negara di dunia yang fokus untuk mengembangkan industri halal termasuk negara-negara yang memiliki populasi muslim yang relatif sedikit seperti Brazil, Thailand, Korea Selatan, Jepang, dan Tiongkok," kata Ma'ruf Amin dalam pembukaan Indonesia Sharia Economics Festival (ISEF), dikutip Antara, Rabu, 27 Oktober.
Karena itu, pemerintah pun terus berupaya meningkatkan peran industri halal terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Pemerintah antara lain menerbitkan Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (Meksi) 2019-2014 sebagai rencana induk atau arah strategis pengembangan keuangan syariah di Indonesia.
BACA JUGA:
Pemerintah juga memperkuat lembaga ekonomi dan keuangan syariah, dengan mengubahnya menjadi Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) melalui Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2020 dimana Presiden berperan sebagai ketua dan Wakil Presiden sebagai Wakil Ketua sekaligus Ketua Harian KNEKS.
"Kemenperin telah mengeluarkan Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 17 Tahun 2020 tentang tata cara memperoleh surat keterangan dalam rangka pembentukan kawasan industri halal, yang merupakan langkah awal pembentukan kawasan industri halal di Indonesia," ucapnya.
Selanjutnya, pemerintah akan terus membuat terobosan untuk menunjang perkembangan industri halal, antara lain dengan mengeluarkan kebijakan dan program seperti kodifikasi produk halal, sertifikasi halal, pemberian insentif untuk kawasan industri halal.
Kemudian dukungan pembiayaan syariah, pembentukan ekosistem industri produk halal, peningkatan literasi dan inklusi, digitalisasi usaha syariah, serta peningkatan kompetensi sumber daya manusia berbasis ekonomi dan keuangan syariah.
Untuk mendukung riset dan perkembangan industri halal, menurut Ma'ruf, KNEKS bersama BRIN telah membuat program Kerangka Riset Nasional, yang diharapkan mendorong inovasi dalam penciptaan produk dan jasa syariah berdaya saing tinggi serta berkelanjutan.
"Akselerasi industri halal perlu didukung keterlibatan aktif konsumen yang memerlukan adanya upaya untuk meningkatkan literasi dan edukasi masyarakat. Dengan ini diharapkan penggunaan produk halal akan meningkat," imbuhnya.