Buka ISEF 2023, Bos BI Sebut Indonesia akan Jadi Pusat Ekonomi Keuangan Syariah Dunia
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo. Foto: Tangkap Layar/YouTube Bank Indonesia

Bagikan:

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menggelar Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2023 di Jakarta Convention Center (JCC), pada 25-29 Oktober 2023. Ini merupakan penyelenggaraan ke-10 kalinya yang dilakukan oleh BI.

Dalam sambutannya, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, penyelenggaraan satu dekade ISEF pada 2023 ini semakin mendekatkan Indonesia sebagai pusat ekonomi keuangan syariah secara global.

"Selamat datang pada pembukaan ISEF yang ke-10 tahun 2023. Alhamdulillah, satu dekade ISEF telah semakin mendekatkan Indonesia menjadi pusat ekonomi keuangan syariah," kata Perry dalam acara ISEF 2023 di JCC yang dipantau secara daring, Kamis, 26 Oktober.

Perry mengatakan, bahwa terselenggaranya ISEF 2023 ini tak terlepas dari niat yang kuat, ikhtiar maksimal, dan doa dari seluruh pihak. "Dan sekaligus ini adalah hasil karya kita semua sebagai hamsah washal," ujarnya.

Sejak ISEF digelar 10 tahun terakhir ini, kata Perry, ada beberapa pencapaian penting yang telah didapatkan Indonesia.

"Mulai terbentuknya ekosistem ekonomi keuangan syariah di Indonesia yang terintegrasi dan terdigitalisasi, penguatan kelembagaan dan regulasi pengembangan ekonomi keuangan syariah secara nasional dan juga daerah, serta penguatan leadership Indonesia di berbagai pola internasional," tuturnya.

Pada kesempatan sama, Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia Ma'ruf Amin juga meresmikan Masterplan Industri Halal Indonesia (MPIHI) dan aplikasi Satu Wakaf Indonesia.

MPIHI merupakan masterplan industri halal sebagai referensi bersama pengembangan industri halal Indonesia dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai pusat produsen halal terkemuka di dunia.

Adapun aplikasi Satu Wakaf Indonesia adalah aplikasi yang akan mengintegrasikan dan mengkolaborasikan secara nasional platform dari berbagai badan atau lembaga wakaf dan amil zakat di Indonesia.

Dengan begitu, dapat menjangkau masyarakat secara lebih luas baik dalam melakukan mobilisasi dana dan aset maupun dalam mendorong inklusi berkelanjutan.