JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa penyelenggaraan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-9 di tahun ini berhasil membukukan transaksi senilai Rp27,6 triliun.
Deputi Gubernur BI Juda Agung mengatakan jumlah itu terdiri dari pembiayaan lembaga keuangan syariah, transaksi antar pelaku usaha (business to business), transaksi antara pelaku usaha dengan konsumen (business to customer), dan transaksi pameran.
“Catatan ini lebih besar 7 persen jika dibandingkan dengan ISEF 2021 yang ketika itu memiliki nilai transaksi Rp25,8 triliun,” ujarnya dalam keterangan tertulis dikutip Senin, 10 Oktober.
Menurut Juda, capaian yang baik tersebut dapat terealisasi karena dukungan penuh dari berbagai pihak, baik nasional maupun internasional dalam mensukseskan perhelatan ISEF 2022.
“Penyelenggaraan tahun ini diharapkan dapat mendorong pemulihan ekonomi nasional untuk mencapai pertumbuhan yang lebih kuat, inklusif, dan berkelanjutan melalui pengembangan ekonomi dan keuangan syariah,” tuturnya.
BI sendiri berupaya menjadikan Indonesia sebagai kiblat modest fashion dunia, serta mendorong kebangkitan UMKM halal dan ekosistem global halal hub melalui pencanangan gerakan nasional akselerasi sertifikasi halal dan penguatan ekosistem.
“Kami jelas menginginkan ISEF 2022 dapat berperan dalam menggerakkan sektor-sektor potensial dalam ekonomi dan keuangan syariah untuk tumbuh dan berkembang,” katanya.
BACA JUGA:
Sebagai informasi, seluruh rangkaian kegiatan ISEF ke-9 tahun 2022 difokuskan untuk mendorong pemulihan ekonomi dan melibatkan berbagai kalangan.
ISEF ke-9 mencatat partisipasi 566.181 peserta mulai dari FESyar hingga ISEF 2022 dan 4.553 peserta dari 4 kompetisi yang diselenggarakan selama tahun ini (Hijrah Preneur 3.0, Kompetisi Ekonomi Syariah Nasional (KESN), Youth Sharia Sociopreneur Competition (YSSC), dan Modest Young Designer Competition (MYDC)).
Pada kegiatan ini juga terdapat 106.355 pengunjung dari 92 negara yang mengakses website ISEF 2022 yang dihitung mulai 1 September 2022 hingga 9 Oktober 2022.
ISEF 2022 diikuti pula oleh 950 pelaku usaha (283 peserta offline dan 667 peserta online). Dalam mendukung akselerasi sertifikasi halal yang difasilitasi Bank Indonesia melibatkan mitra terkait, hingga Oktober 2022 telah diterbitkan 1.898 sertifikat melalui sertifikasi pendampingan PPH (1.690 sertifikat) dan self-declare (208 sertifikat).
“Semua itu bertujuan agar mampu mendorong sektor ekonomi dan keuangan syariah dapat tampil sebagai kontributor signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional sekaligus mampu diperhitungkan dalam tatanan global,” tutup Juda.