Pemerintah Terus Poles Industri Keramik Nasional Demi Tangkal Serbuan Impor
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) fokus untuk memacu daya saing industri keramik sekaligus menahan laju impor produk keramik.

Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri Kemenperin Doddy Rahadi mengatakan salah satu langkah strategis yang telah ditempuh adalah pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Wajib untuk beberapa produk keramik serta kebijakan safeguard.

“Pemerintah juga melakukan pemberian stimulus harga gas sebesar 6 dolar AS per MMBTU. Terbukti dengan beberapa kebijakan yang telah diterbitkan, angka impor produk keramik mengalami penurunan,” ujarnya dalam pernyataan pers pada Minggu, 9 Oktober.

Menurut Doddy, pihaknya juga telah menerbitkan 28 standar aturan diantaranya industri hijau untuk produk ubin keramik, peralatan saniter dari keramik, kaca lembaran, kemasan dari kaca, kaca pengaman berlapis, kaca pengaman dipekeras dan perlengkapan rumah tangga dari tanah liat/keramik.

“Melalui penerapan standar industri hijau ini tercatat beberapa industri keramik dapat melakukan efisiensi biaya sekitar Rp5 Miliar dari penurunan energi yang digunakan,” tuturnya.

Sebagai informasi, industri keramik di Tanah Air telah berkembang sejak satu abad lalu. Oleh karena itu, diperlukan sinergi yang makin erat dari semua pihak sebagai sarana untuk lebih mendekatkan diri dan menggalang kekuatan nasional.

“Tidak hanya sebagai wadah dalam memberikan informasi jasa layanan teknis, kolaborasi bermanfaat sebagai salah satu sarana untuk mendapat masukan terhadap seluruh hal produktif saat ini,” kata dia.

Bertepatan dengan 100 tahun, kegiatan Temu Usaha Industri akan diselenggarakan selama dua hari dengan melibatkan lebih banyak stakeholder dan kegiatan yang lebih bervariasi seperti webinar layanan, FGD dan pameran industri.

“Momentum 100 tahun ini diharapkan menjadi tonggak dalam memberikan pelayanan prima serta bersinergi memajukan industri keramik dan mineral nonlogam, sehingga industri keramik nasional dapat berjaya di negeri sendiri dan berdaya saing di pasar global,” tutup Doddy.