Dinilai Sukses Hadapi Krisis Global, Ekonomi RI Diapresiasi Banyak Investor Dunia
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) ketika melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat (Foto: Instagram @smindrawati)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani berkesempatan menyampaikan perkembangan pemulihan ekonomi Indonesia sejak pandemi COVID-19 ketika melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat pekan ini.

Dalam agenda tersebut, Menkeu juga memaparkan soal orientasi pemerintah ketika dihadapkan pada gejolak keuangan global, krisis pangan dan energi dunia.

“Saya menjelaskan kebijakan fiskal APBN 2022 dan arah kebijakan fiskal ke depan (APBN 2023) dalam mengelola berbagai tantangan luar biasa ini,” ujarnya melalui akun instagram @smindrawati dikutip Minggu, 9 Oktober.

Menurut Menkeu, pada pertemuan ini pemerintah mendapat informasi update dan masukan langsung dari para investor tentang risiko gejolak keuangan global yang masih akan mengancam dunia hingga tahun depan.

“Kondisi ekonomi banyak negara-negara emerging akan sangat berat menurut para investor,” tuturnya.

Meski begitu, Menkeu menyampaikan bahwa kondisi perekonomian RI dianggap mampu melewati dinamika yang terjadi dan cenderung bisa meraih hasil positif saat ketidakpastian masih terus berlanjut.

“Di sisi lain Indonesia dilihat sebagai negara dengan kebijakan dan kinerja ekonomi dan fiskal yang baik, mampu menghadapi gejolak dan mengantisipasinya. Kinerja dan kebijakan ekonomi Indonesia yang baik diharap terus terjaga dalam menghadapi guncangan global yang tidak mudah,” tegas dia.

Disebutkan beberapa pihak penting hadir dalam pertemuan, seperti Bloomberg philanthropist, Bezos Earth Fund, IKEA, Rockefeller, Bank of America, hingga MUFG.

“Saya dan Dirut PT SMI Edwin Sjahruzad menjelaskan Energy Transition Mechanism Indonesia Country Platform dalam mengatasi emisi karbon di sektor energi. Pembahasan mengenai berbagai isu dan tantangan serta kemungkinan kolaborasi pembiayaan lembaga keuangan dengan philanthropist dalam mengatasi ancaman perubahan iklim dan memenuhi komitmen net zero carbon emission,” tutup Menkeu Sri Mulyani.