BI Optimistis Ekonomi dan Keuangan Syariah Tetap Tumbuh di Tengah Perlambatan Global
Ilustrasi (Foto: Dok. Kemenkeu)

Bagikan:

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) terus mendukung perkembangan dan pertumbuhan sektor ekonomi dan keuangan syariah nasional di tengah berbagai tekanan global serta dampak rambatannya ke domestik.

Komitmen itu disampaikan oleh Deputi Gubernur (BI) Juda Agung dalam pertemuan Sharia Economic dan Financial Outlook (ShEFO) 2023 awal pekan ini di Jakarta.

Menurut dia, pada tahun ini bank sentral memperkirakan Halal Value Chain (HVC) yang terdiri dari pertanian, makanan dan minuman halal, fesyen muslim, dan pariwisata halal akan tumbuh sebesar 4,5-5,3 persen.

“Perkiraan itu akan turut mendorong pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah sebesar 14-16 persen,” ujarnya.

Juda menjelaskan, Bank Indonesia telah menyampaikan lima strategi penguatan untuk pengembangan ekonomi dan keuangan syariah ke depan. Pertama, pengembangan halal value chain melalui penguatan kapasitas pelaku dan model bisnis syariah, termasuk akselerasi proses sertifikasi halal.

Kedua, pengembangan inovasi kebijakan dan instrumen pasar keuangan sebagai alternatif skema pembiayaan serta pendanaan syariah, termasuk pengembangan blended finance seperti integrasi keuangan komersial dan sosial syariah.

“Ketiga, penguatan halal lifestyle, melalui dukungan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) sebagai strategic initiator serta mendorong Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MOTIONFEST) menjadi modest fashion rujukan dunia,” tuturnya.

Empat, akselerasi digitalisasi ekonomi syariah (eksyar) diantaranya halal traceability dengan menggunakan teknologi blockchain dari hulu ke hilir dan akselerasi digitalisasi ZISWAF untuk meningkatkan transparansi dan inklusivitas.

“Serta yang kelima adalah atta'awun atau sinergi dan kolaborasi sebagai kunci keberhasilan pengembangan eksyar di masa mendatang,” tegas dia.

Juda menambahkan, dibutuhkan komitmen dan saling sinergi antar pemangku kepentingan agar cita-cita mewujudkan Indonesia sebagai pusat eksyar dan produsen halal dunia dapat dicapai.

“Forum ini diharapkan memberikan pandangan terhadap arah kebijakan ke depan, memunculkan gagasan inovatif serta mendorong sinergi dan kolaborasi dalam mengembangkan eksyar di Tanah Air,” tutup dia.