Bagikan:

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 2,74 poin atau 0,04% ke 6.849,17 hingga akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat 20 Oktober.

Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Rio Febrian mengatakan IHSG diperkirakan kembali bergerak sideways di rentang 6.830-6.930 di pekan ini.

Rio menyampaikan keputusan BI untuk menaikan suku bunga acuan sebesar 25 bps ke 6 persen pada 19 Oktober belum mampu menopang Rupiah dari tekanan eksternal.

Rio memprediksi IHSG Senin 23 Oktober akan bergerak pada area support 6.830 dan resistance 6.930.

"Saham-saham bank berkapitalisasi besar yang menjadi penopang utama rebound IHSG di perdagangan Jumat, 20 Oktober diperkirakan mengalami tekanan di awal pekan ini," jelasnya kepada VOI, Minggu 22 Oktober.

Di sisi lain, pelemahan indeks-indeks Wall Street berlanjut di Jumat (20/10). Pelemahan tersebut bersamaan dengan berlanjutnya kenaikan imbal hasil Treasury, dengan imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun melewati level psikologis 5 persen untuk pertama kalinya sejak 2007.

Adapun, kondisi suku bunga tinggi tersebut berdampak negatif pada mayoritas saham di sektor keuangan, terutama bank di AS.

Selain itu sentimen dari eksternal, ECB diperkirakan kembali mempertahankan kebijakan suku bunga acuan di level 4.5 persen dan pertumbuhan ekonomi AS diperkirakan meningkat ke 4,1 persen (qoq) di kuartal III-2023 dari 2,1 persen (yoy) di kuratal II-2023.

Rio merekomendasikan saham-saham dengan potensi rebound lanjutan di Senin 23 Oktober diantaranya BBCA, MIKA, ELSA, BRIS, ICBP, MIDI, JSMR, AKRA dan MAPI.