Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut, generasi muda yang produktif merupakan bagian untuk mewujudkan Indonesia maju.

"Saya meyakini para wisudawan Universitas 17 (Untag) Semarang sebagai generasi produktif yang akan menjadi bagian untuk mewujudkan Indonesia Maju. Saya juga mendorong kepada para wisudawan agar berperan aktif dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian PUPR Zainal Fatah  dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Sabtu, 21 Oktober.

Zainal mengatakan, bahwa ke depan pembangunan infrastruktur akan terus dilanjutkan untuk mencapai Indonesia Emas 2045 dan agar Indonesia bisa keluar dari middle income trap.

Terlebih, Indonesia memiliki kelebihan bonus demografi yakni populasi penduduk usia produktif lebih besar dibandingkan dengan penduduk usia non produktif.

Adapun selama 2015-2022, Kementerian PUPR telah menyelesaikan berbagai pembangunan infrastruktur dan telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, seperti pembangunan 36 bendungan, 1,1 juta hektare (ha) jaringan irigasi baru, 1.809 kilometer (km) jalan tol, 92 persen akses air minum layak, dan 7,9 juta rumah melalui Program Sejuta Rumah.

Hingga 2024, Kementerian PUPR akan fokus pada penyelesaian proyek pembangunan infrastruktur dan pelaksanaan Operasi, Pemeliharaan, Optimalisasi dan Rehabilitasi (OPOR) serta pembangunan infrastruktur untuk mendukung Ibu Kota Nusantara (IKN).

Selain pembangunan infrastruktur secara fisik tersebut, pengembangan SDM yang terampil juga merupakan program prioritas utama pemerintah. Termasuk, salah satunya yaitu SDM bidang infrastruktur.

"Saat ini, Indonesia masih memerlukan banyak insinyur karena rasio sarjana teknik di Indonesia masih 5.300 per 1 juta penduduk, angka ini di bawah Korea sebesar 25 ribu per 1 juta penduduk maupun Vietnam sebesar 9.000 per 1 juta penduduk," ungkap Zainal.

Terakhir, Zainal mengingatkan kepada para wisudawan agar saat nanti terjun ke dalam dunia kerja dapat menanamkan jiwa petarung yang tidak pernah menyerah.