JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menggandeng sejumlah perguruan tinggi untuk mendorong peningkatan rasio wirausaha muda, terutama dari kalangan mahasiswa atau milenial.
Salah satu perguruan tinggi tersebut adalah Universitas Hasanuddin (Unhas) di Makassar, Sulawesi Selatan.
"Kami memang bekerja sama dengan kampus-kampus, salah satunya dengan UnHas untuk mencetak entrepreneur-entrepreneur muda dari kalangan mahasiswa atau perguruan tinggi. Kami butuh sekitar 1 juta wirausaha baru dan kami ingin itu dari kalangan kampus," kata Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki dalam keterangan resmi yang diterima VOI, Jumat, 20 Oktober.
Teten menyebut, pemerintah akan memberikan dukungan berupa pendampingan (inkubasi) hingga akses pendanaan bagi wirausahawan muda, terutama dari kalangan mahasiswa dengan syarat memiliki ide atau inovasi pengembangan bisnis yang prospektif.
Menurut dia, saat ini sudah banyak enabler atau inkubator bisnis yang siap memberikan pendampingan secara menyeluruh terhadap siapa saja yang memiliki rencana bisnis yang prospektif. Apalagi, jika rencana bisnis yang digagasnya dipadukan dengan teknologi informasi.
"Sekarang ini banyak aplikasi, banyak tools yang bisa dimanfaatkan bagi kami yang mau memulai bisnis. Bahkan, tidak perlu punya pabrik atau rumah produksi sendiri, dengan ekosistem yang kami bangun seperti rumah produksi bersama atau maklon, orang sudah bisa memiliki usaha," ujar Teten.
Dia meminta para mahasiswa yang sedang dan akan memulai bisnis untuk melihat potensi keunggulan di daerahnya.
Sebab, dengan mapping yang tepat, perjalanan bisnis yang digeluti akan memiliki daya saing tinggi.
"Jadi, kalau para inkubator bisnis ini bisa memetakan potensi usaha di masing-masing daerah lalu menghubungkan dengan pembiayaan dan menghubungkan dengan buyer, akan memudahkan mereka untuk memulai bisnis," tuturnya.
Demi mempercepat pencapaian target rasio kewirausahaan nasional sebesar 3,95 persen dan pertumbuhan wirausaha baru sebesar 4 persen di 2024, Teten mendorong agar kampus atau universitas mulai mengubah pola pikir anak didiknya kian kreatif untuk menciptakan ide bisnis di tengah studi yang dijalani.
"Kami harus mulai berbenah dan sudah mulai bicara dengan berbagai kampus untuk mengubah kurikulumnya agar tidak menciptakan sarjana menjadi pegawai, tapi harus jadi pabrik enterpreuner," ucapnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Hasanuddin (UnHas) Jamaluddin Jompa mengatakan, pihaknya menyambut baik inisiatif Kemenkop UKM yang menjadikan kampus tersebut sebagai salah satu inkubator bagi pengembangan model bisnis mahasiswa atau kaum milenial.
Di Unhas, kata Jamaluddin, bakal ada kurikulum baru untuk memberikan peluang bagi para wirausahawan muda atau mahasiswa untuk mengembangkan diri menjadi enterpreneur selama satu semester. Dengan kurikulum ini, diharapkan lulusan UnHas bisa menjadi wirausahawan yang andal.
"Kami mewajibkan di prodi ekonomi untuk ada kewirausahaan, kami juga memiliki direktorat inkubator teknologi dan kewirausahaan. Selain itu, kami juga memiliki science technopark untuk memastikan proses inovasi yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa," ungkapnya.
BACA JUGA:
Sekadar informasi, Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan, pemerintah bersama swasta, akademisi, dan multi stakeholder lain akan bersama untuk mendukung pengembangan ekosistem kewirausahaan.
Dalam Perpres tersebut, disebutkan pemerintah menargetkan rasio kewirausahaan nasional sebesar 3,95 persen dan pertumbuhan wirausaha baru sebesar 4 persen di 2024.