Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menyatakan, perguruan tinggi memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas wirausaha di Tanah Air, dengan cara memasukkan kewirausahaan sebagai kurikulum bidang studi.

"Kampus juga dapat berperan dalam mendirikan inkubator wirausaha, mengadakan event kewirausahaan bagi mahasiswa serta menjalin kemitraan dengan swasta dan pemerintah," kata Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM Bidang Produktivitas dan Daya Saing Herbert Siagian dalam keterangan resminya, Sabtu, 22 Juni.

Herbert menilai, perguruan tinggi di Indonesia mesti mengambil peran dalam penumbuhan ekosistem kewirausahaan yang akan berdampak dalam pengembangan ekonomi nasional.

Selain bisa menumbuhkan rasio kewirausahaan, dia menilai, dengan diselenggarakannya bidang studi itu turut membantu penumbuhan iklim usaha yang kondusif serta ekosistem bisnis yang optimal dengan target rasio kewirausahaan mencapai 12 persen pada 2045.

Dia menyebut, untuk mengoptimalisasi peningkatan rasio wirausaha di dalam negeri, Kemenkop UKM juga memberikan kemudahan insentif, penguatan sinergi antarstakeholder serta penumbuhan ekosistem wirausaha yang memanfaatkan bonus demografi.

"Di sinilah peran kewirausahaan berbasis kreativitas, inovasi dan teknologi digital sangat dibutuhkan. Untuk itu, pemerintah sedang berupaya mendorong terciptanya 1 juta wirausaha baru di kalangan generasi muda untuk meningkatkan rasio kewirausahaan sebesar 3,23 persen di 2024," ujarnya.

Sementara itu, Anggota Komisi VI DPR Siti Mukaromah mendorong penerapan kurikulum yang memungkinkan jiwa entrepreneurship semakin berkembang sehingga bisa mengakselerasi jiwa wirausaha serta memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia/

"Kami harus berkolaborasi dan melakukan pendampingan UMKM, terkait digitalisasi, legal formal dan peningkatan produksi baik kuantitas maupun kualitas," tuturnya.