Ini Dia Barang-barang yang Dijual di TikTok Shop, Tak Heran jika Harganya Murah
Seorang pedagang pakaian di Pasar Mode Tanah Abang, Uni. (Foto: Mery Handayani/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Barang-barang yang dijual di platform social commerce seperti TikTok Shop jauh lebih murah bahkan bisa di bawah harga produksi.

Ternyata, barang-barang murah ini merupakan 'barang dingin' atau barang yang tidak habis terjual dari toko-toko di Pasar Tanah Abang, Jakarta.

Hal ini diungkapkan salah seorang pedagang di Pasar Mode Tanah Abang (PMTA) bernama Uni.

Ia menuturkan sudah lama menjual 'barang dingin' ini jauh sebelum TikTok Shop ramai.

Uni mengaku tidak hanya dirinya yang menjual 'barang dingin' ini, tetapi juga pedagang lain di Tanah Abang.

Menjual 'barang dingin' kepada penjual online yang biasa menggelar live shopping di TikTok Shop memang sebuah solusi untuk menghabiskan stok yang tersisa.

“Iya yang stok-nya masih ada. Umumnya orang Tanah Abang pada begitu semua sekarang, makanya anak live shopping lagi naik daun,” ujarnya kepada VOI, di Tanah Abang, Kamis, 5 Oktober.

Saat ditanya bagaimana cara penjual live shopping di TikTok Shop mendapatkan barang tersebut, Uni mengatakan ada yang mencarinya langsung ke toko-toko di Tanah Abang.

“Ada yang cari, joki ya namanya,” tuturnya.

Meski merasa terbantu untuk menghabiskan stok barang yang ada, Uni mengaku juga dirugikan dalam hal merek (branding).

Kata dia, merek yang dibangunnya jadi rusak karena harga jual live shopping sangat jauh di bawah pasaran.

Contohnya, kata Uni, dirinya memiliki 'barang dingin' sebanyak 400 potong dengan harga grosir per potong adalah Rp195.000.

Barang ini diambil pedagang live shopping dengan harga Rp95.000 sampai Rp100.000 per potong. Sementara harga pasaran per potong adalah Rp240.000.

“Brand Uni juga disebutin, iya otomatis mematikan. Uni kan jualnya enggak pernah jual segitu. Cuma kalau brand udah diomongin kan rusak. Dia tahu barang kita di atas sekian harganya, kok bisa dapat harga sekian. Kalau live ya live aja, enggak masalah,” ujarnya.

Sedangkan saat live shopping dijual Rp150.000. Artinya ada perbedaan harga sebesar Rp90.000.

“Ada orang daerah (ambil barang uni) dia gak pakai merek uni, dia langsung potong. Jadi dia tunjukin modelnya. Uni enggak suka aja, soalnya kan uni juga udah bantu dia (dapat barang),” sambungnya.