Pahami Perbedaan Saham dengan Reksadana, Tawarkan <i>Return</i> dan Risiko yang Berbeda
Perbedaaan saham dan reksadana saham (Freepik)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Saham dan reksadana saham merupakan dua instrumen investasi yang berbeda, namun masih banyak orang yang mengiranya sama. Meski sama-sama bermain di pasar modal, keduanya memiliki beberapa perbedaan yang harus dipahami oleh investor. Lantas apa perbedaan saham dan reksadana saham yang perlu Anda ketahui saat akan berinvestasi?

Pemilihan instrumen investasi merupakan hal yang sangat penting dan perlu pertimbangan yang matang agar sesuai dengan tujuan keuangan. Saat ini saham dan reksadana tengah banyak diminati oleh investor baik pemain baru maupun investor berpengalaman. Keduanya menawarkan imbal hasil dan risiko yang berbeda sehingga harus disesuaikan juga dengan kondisi finansial investor. 

Saat berinvestasi reksadana, modal Anda akan dikelola oleh perusahaan manajemen atau manajer investasi profesional untuk mengalokasikan investasi Anda. Sementara saat berinvestasi saham, Anda sebagai investor harus mengelola dana sendiri. Selain itu, apalagi perbedaan saham dan reksadana saham?

Perbedaan Saham dan Reksadana Saham

Investasi merupakan aktivitas keuangan yang sangat penting dalam menyiapkan finansial di masa mendatang. Namun adanya risiko dalam investasi juga menuntut Anda agar tidak membeli instrumen secara asal-asalan atau gegabah. Bagi Anda yang masih bingung dengan perbedaan saham dan reksadana saham, berikut ini penjelasannya. 

Pengelolaan Dana

Salah satu perbedaan mencolok dari saham dan reksadana saham adalah dalam hal pengelolaan dana. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, modal dana dalam investasi saham sepenuhnya dikelola oleh investor atau trader sendiri. Jadi investor hanya mendapat laporan melalui fund fact sheet serta return investasi. 

Sementara reksadana merupakan bentuk investasi yang dinilai lebih praktis karena dananya dikelola oleh manajer investasi. Jadi investor tidak perlu mengelola dana dan tinggal menunggu laporan serta keuntungan investasi. 

Tingkat Risiko

Investasi saham memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan reksadana. Hal ini tentunya menjadi pertimbangan penting bagi investor pemula. Dalam investasi saham, ada risiko penurunan nilai saham dan likuidasi emiten. 

Sementara pada reksadana saham ada risiko penurunan Nilai Aktiva Bersih (NAB) unit kepemilikan. Karena modal investasinya dikelola oleh seorang ahli di bidang keuangan atau investasi, maka risikonya lebih rendah. 

Keuntungan atau Imbal Hasil

Keuntungan atau imbal hasil pada investasi saham didapatkan dari capital gain, yaitu selisih harga jual dan harga beli saham serta keuntungan dividen. Sementara pada reksadana saham, keuntungan diperoleh dari kenaikan nilai unit kepemilikan. Investasi saham memang dikenal memberikan return yang lebih besar dibandingkan reksadana saham. 

Pajak Investasi

Dalam investasi saham terdapat beban pajak final, yakni sebesar 0,1 persen dari nilai penjualan saham. Selain itu, investor juga punya kewajiban membayar pajak final sejumlah 10 persen apabila Anda mendapatkan dividen perusahaan. 

Sementara pada reksadana saham tidak terdapat pajak yang ditanggung oleh investor. Namun Anda tetap harus melaporkan keuntungan dari reksadana ke laporan SPT tahunan. Selain itu, investor juga akan dikenakan fee setiap melakukan penarikan dana karena uang investasi diatur oleh perusahaan aset manajemen. 

Proses Pencairan Dana

Proses pencairan dana pada saham dan reksadana saham juga memiliki perbedaan. Dalam investasi saham, Anda akan menerima dana hasil penjualan ke rekening dana investor (RDI) pada T+2 atau dua hari bursa setelah tanggal transaksi. Sementara pada reksadana saham, proses pencairannya dananya lebih panjang dan lama karena melibatkan manajer investasi. 

Proses Pembelian Aset

Proses pembelian dalam investasi saham dapat dilakukan langsung oleh investor. Investor hanya perlu membeli aset melalui bursa/pihak ketiga dan beberapa saat kemudian sudah mendapat kepemilikan aset. Sementara pembelian reksadana saham harus melalui proses yang lebih panjang. Setelah Anda membeli reksadana ke APERD, selanjutnya akan dihubungkan ke manajer investasi dan bank kustodian untuk menyimpan aset Anda. 

Demikianlah ulasan mengenai perbedaan saham dan reksadana saham yang wajib dipahami investor sebelum berinvestasi. Sebaiknya Anda memilih instrumen investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan dan kondisi finansial karena saham dan reksadana saham menawarkan return dan risiko yang berbeda. 

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.

Terkait