Bagikan:

JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian menyatakan salah satu upaya dalam mendukung agenda transformasi ekonomi nasional menuju Indonesia Emas 2045 adalah melalui pembangunan infrastruktur Proyek Strategis Nasional (PSN).

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan dalam delapan tahun terakhir capaian positif dapat ditorehkan dengan terselesaikannya 161 PSN dengan nilai investasi mencapai Rp1.134,9 triliun.

“ni merupakan hal-hal positif, dan kita juga bisa lihat contohnya MRT di Jakarta. Ini tentu membuktikan bahwa PSN memberikan dampak ekonomi yang luar biasa,” ujarnya dalam keterangan resmi dikutip Kamis, 14 September.

Menurut Airlangga, inisiatif menggenjot PSN dibarengi dengan berbagai kemudahan mulai dari perizinan tata ruang, pengadaan lahan, jaminan pemerintah (sovereign guarantee), dan dukungan penyelesaian kendala (debottlenecking).

Selain itu, Pemerintah juga telah menyusun rancangan peraturan skema pembiayaan non-APBN seperti Hak Pengelolaan Terbatas (Limited Concession Scheme) dan Land Value Capture.

“Ini mendongkrak daya saing kita, competitiveness (daya saing) kita menjadi naik,” tutur dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sempat mengungkapkan jika PSN telah mampu memberikan dampak bagi perekonomian nasional

“Penyelesaian berbagai proyek lain diharapkan dapat dilaksanakan hingga tahun 2024 mendatang,” tegas kepala negara.

Sebagai informasi, berdasarkan International Institute for Management Development, daya saing RI pada 2022 berada di ranking 44. Capaian itu naik jadi 34 pada 2023.

“Kenaikan 10 peringkat itu menjadi kenaikan tertinggi di dunia dan salah satunya karena urusan infrastruktur yang bisa banyak kita selesaikan,” kata Presiden.

Adapun berbagai PSN yang telah rampung pembangunannya tersebut mencakup kawasan industri, pariwisata, perdagangan, residensial, jalan dan jembatan, energi, bandar udara, smelter, hingga pengembangan ekosistem kendaraan listrik.

Selain itu, juga masih terdapat 68 proyek yang masih dalam tahap konstruksi serta 31 proyek dan 9 program yang telah beroperasi sebagian.