Kemenkeu Kian Gencar Sosialisasikan Peran APBN kepada Kalangan Muda
Ilustrasi (Foto: Dok. Kemenkeu)

Bagikan:

JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menggandeng Universitas Airlangga (Unair) dalam rangka mensosialisasikan perkembangan kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di kalangan muda.

Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Perumusan Kebijakan Fiskal Regional Chandra Fajri Ananda mengatakan, kalangan muda adalah kunci untuk melakukan transformasi menuju Indonesia Emas 2045.

“Kebijakan fiskal tahun 2024 diarahkan untuk mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Perwujudan visi Indonesia Maju 2045 ditempuh dengan berbagai kebijakan berkesinambungan, salah satunya dengan dukungan dari transformasi ekonomi yang sistematis, terarah, dan berkelanjutan,” ujarnya dalam keterangan tertulis dikutip Kamis, 7 September.

Menurut Chandra, transformasi ekonomi dapat meningkatkan output perekonomian dan mengembalikan perekonomian pada jalur potensial prapandemi.

“Kebijakan fiskal didesain untuk merespon dinamika perekonomian secara efektif, menjawab tantangan secara tepat dan mendukung berbagai agenda pembangunan secara optimal,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kanwil Perbendaharaan Jawa Timur Taukhid mengungkapkan, APBN selalu hadir dalam setiap kehidupan bermasyarakat.

“Kita menikmati APBN melalui subsidi listrik yang sampai ke rumah-rumah kita dan sebagainya,” kta dia.

Adapun, kegiatan di Unair berupa diskusi untuk membahas mengenai berbagai isu yang berkaitan dengan pengelolaan APBN yang dihadiri sekitar 300 peserta.

Dialog ini juga menghadirkan pembicara-pembicara dari PT Sarana Multigriya Finance(SMF), Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang merupakan Special Mission Vehicles (SMV) yang turut berperan dalam mendukung pembangunan ekonomi baik skala nasional maupun regional.

Hal lain yang dibahas adalah peran LPDP dalam menciptakan pemimpin dan profesional masa depan Indonesia, serta menjamin keberlangsungan pendidikan (intergenerational equity) antar organisasi melalui pengelolaan Dana Abadi Pendidikan (DAP) serta memberikan pelayanan publik dalam bentuk Layanan Beasiswa dan Layanan Pendanaan Riset.