Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap kawasan ASEAN membutuhkan dana sekitar 184 miliar dolar AS atau setara Rp2.815 triliun per tahun (asumsi kurs Rp15.300 per dolar) untuk membangun infrsatruktur.

Hal ini diungkapkan Jokowi saat pembukaan ASEAN-Jepang Summit di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Rabu, 6 September.

Acara ini dihadiri langsung Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida dan pemimpin negara ASEAN lainnya.

Jokowi berharap, ada kemitraan dengan Jepang untuk mendukung hal tersebut.

Apalagi, lajutnya, hubungan antara ASEAN dan Jepang telah terjalin sejak lama dan berjalan saling menguntungkan.

“ASEAN membutuhkan investasi infrastruktur senilai 184 miliar dolar AS per tahun,” ujarnya.

Pada kesempatan ini, Jokowi juga membuka peluang bagi Jepang untuk ikut terlibat mendukung pendanaan infrastruktur tadi.

“ASEAN berharap Jepang dapat terus meningkatkan kontribusinya pada ASEAN Infrastructure Fund dan ASEAN Catalytic Green Finance Fascility untuk mendukung konektivitas dan infrastruktur hijau,” ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan, ASEAN dan Jepang adalah satu keluarga.

Hal ini tergambar dari kondisi geografis negara ASEAN dan Jepang yang berada dalam satu lingkup benua Asia.

“Secara geografis Jepang dan ASEAN adalah bagian dari Asia. Di sini lah rumah kita, di sini lah tempat kita tumbuh dan bernaung. Karena itu, kita memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga kawasan kita sebagai kawasan damai, stabil, dan sejahtera,” tuturnya.