Bagikan:

JAKARTA - Perdana Menteri (PM) China Li Qiang memamerkan volume perdagangan negaranya dengan negara-negara ASEAN yang mencapai 970 miliar setara Rp14.841 triliun atau Rp14,84 kuadriliun (asumsi kurs Rp15.300 per dolar AS) di tahun 2022.

Hal ini disampaikan Li Qiang dalam rapat pleno KTT ke-26 ASEAN-Chian. Rapat ini dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan dihadiri seluruh pimpinan negara anggota ASEAN lainnya.

Li Qiang mengatakan China dan ASEAN memiliki kapasitas ekonomi yang besar. Ia juga mengatakan ASEAN dna China juga sudah saling membuka pasar pedagangan.

“Kerja sama China dan ASEAN satu sama lain memiliki peluang penting. Kami memiliki pasar tawanan yang terbuka satu sama lain tahun lalu. Tahun lalu, volume perdagangan dua arah kami mencapai lebih dari 970 miliar dolar AS. Dan itu lebih dari dua kali lipat volume satu dekade lalu,” katanya di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Rabu, 6 September.

Pada kesempatan ini, Li Qiang juga mengungkapkan janji Presiden China Xi Jinping. Kata dia, Xi Jinping telah berkomitmen untuk membeli produk agrikultur dari negara-negara ASEAN dengan nilai mencapai 150 miliar dolar AS atau setara dengan Rp2.295 triliun.

Adapun janji Xi Jinping ini disampailan pada tahun 2021 lalu, saat memperingati dialog ekonomi China-ASEAN. Saat itu, Xi Jinping mengatakan selama 5 tahun mulai dari 2021, China bakal mengimpor produk agrikultur dari ASEAN senilai 150 miliar dolar AS.

“Kini, hingga saat ini, produk-produk tersebut senilai lebih dari 55 miliar dolar AS telah diimpor lebih cepat dari perkiraan,” ujar Li Qiang.