Bagikan:

YOGYAKARTA - Apa yang terdapat di benakmu kala pertama kali mendengar kata auto rejection? Jangan baper dahulu guys, walaupun rejection berarti penolakan, tetapi di dunia saham, auto rejection ialah mekanisme perdagangan yang tujuannya melindungi investor!

Mengenal Istilah Auto Rejection

Nyatanya pergerakkan harga saham itu tidak semena-mena bergerak“ liar”, melainkan terdapat“ pawangnya”. Jadi, auto rejection itu yakni penolakan secara otomatis terhadap laju pergerakan harga saham. Dengan kata lain terdapat batasan maksimum serta minimum biayanya. Perihal ini bertujuan buat melindungi perdagangan saham supaya senantiasa dalam batas- batas kewajaran.

Auto Rejection merupakan pembatasan minimum serta maksimum sesuatu peningkatan serta penyusutan harga saham dalam jangka waktu satu hari perdagangan di bursa. Sistem bursa bakal menolak order jual- beli yang masuk otomatis bila harga saham sudah menembus batasan atas ataupun bawah yang sudah diresmikan Bursa Efek Indonesia. Auto rejection diterapkan buat membenarkan perdagangan saham berjalan dalam keadaan wajar.

1. Auto Rejection Atas

Saham yang naik signifikan sampai memegang batasan atas yang diresmikan bursa bakal hadapi Auto Rejection Atas( ARA). Identitas sahamnya yakni tidak terdapat lagi order di antrian jual( offer).

Contohnya, saham X ditutup di harga Rp3. 000 kemarin. Batas auto rejection pada harga saham ini yakni sebesar 25%. Peningkatan harga saham X pada hari ini maksimal yakni: Rp3. 000+( Rp3. 000 x 25%)= Rp3. 750. Bila saham X sudah melampaui harga Rp3. 750 hingga saham X bakal terkena ARA.

2. Auto Rejection Bawah

Auto rejection Bawah( ARB) berlangsung kala harga saham turun secara signifikan. Ciri- ciri saham yang terserang ARB yakni tidak terdapat lagi order diantrean beli( bid).

Contohnya, saham Y ditutup di harga Rp5. 000 kemarin. Batas auto rejection yang berlaku semenjak pandemi yakni sebesar 7%. Penyusutan harga saham Y maksimal yakni Rp5. 000–( Rp5. 000 x 7%)= Rp4. 650. Bila saham Y sudah meraih batasan dasar di harga Rp4. 650, hingga saham Y bakal terserang ARB.

Konsekuensi untuk Saham yang Terkena Auto Rejection

1. Auto rejection bakal terjalin pada sesuatu saham yang naik sangat besar, dalam perihal ini otoritas bursa bakal menghentikan penawaran jual( offer) atas saham tersebut, dengan kata lain bakal dibatasi penjualan sahamnya diharga besar tertentu. Pelaku pasar biasa menyebutnya dengan Auto rejection atas( ARA).

2. Auto rejection pula berlangsung pada sesuatu saham dengan penyusutan harga secara ekstrem. Otoritas bakal menghentikan kegiatan di harga penawaran beli( bid) tertentu. Pelaku pasar biasa menyebutnya dengan Auto rejection bawah( ARB). 

Jadi setelah mengetahui mengenal istilah auto rejection, simak berita menarik lainnya di VOI, saatnya merevolusi pemberitaan!