Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Energi dan SUmber Daya Mineral (ESDM) menaikkan target lifting migas di tahun 2024. Menteri ESDM Arifin tasrif memutuskan untuk meningkatkan lifting minyak dan gas bumi sebesar 1.658 ribu BOEPD yang terdiri dari minyak bumi sebesar 625 ribu BOPD dan gas bumi sebesar 1.033 BOEPD.

Arifin beralasan peningkatan lifting ini didasari oleh adanya potensi tambahan produksi minyak bumi tahun 2024 sebesar 10.762 barel per hari, yang berasal diantaranya dari proyek Tangguh Train-3, Optimalisasi Pengembangan Lapangan-Lapangan (OPLL) Pertamina Hulu Kalimantan Timur, OPLL Sanga-Sanga ramp up, dan Lapangan Haur Gede.

"Kita best effort karena masih ada potensi buat perbaiki yang sekarang bocor-bocor," ujar Arifin saat ditemui media di Gedung Kementerian ESDM, Jumat 1 September.

Selain dengan menambal kebocoran, pemerintah dan KKKS juga giat mencegah unplanned shutdown. Arifin berharap bisa terus meningkatkan capaian lifting karena adanya kecenderungan lifting yang terus menurun.

Ia juga berharap pengeboran Migas Non Konvensional (MNK) di Bok Rokan juga turut menymbang capaian lifting migas di tahun 2024.

"Mudah-mudahan Rokan yang kita bor terus di MNK harapkan kuartal dua atau semester 1 tahun depan ada data informasi, bisa nambah lagi karena potensi masih banyak," imbuh Arifin.

Asal tahu saja, Pemerintah telah menargetkan produksi minyak bumi sebesar 1 juta barel pada tahun 2030. Untuk mencapai target tersebut, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) telah mencanangkan empat strategi di sektor hulu migas, yakni mengoptimalkan produksi lapangan eksisting, strategi kedua yaitu dengan mempercepat enhanced oil recovery (EOR), menggalakkan eksplorasi migas, serta terakhir adalah dengan melakukan transformasi dari resources ke production.