Bagikan:

JAKARTA – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan diketahui melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan Perancis Olivier Becht di sela agenda Tingkat Menteri Perdagangan dan Industri (Trade and Investment Ministerial Meeting/TIMM) G20 di Jaipur, India.

Disebutkan bahwa pertemuan itu membahas soal potensi pertumbuhan bisnis kedua negara yang kini sudah mencapai 3 miliar euro.

Mendag Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan, mengungkapkan Pemerintah Indonesia tidak akan menghambat produk Uni Eropa, khususnya Prancis, dan mengajak lebih banyak pengusaha Perancis mencari peluang usaha dengan pengusaha Indonesia.

“Banyak perusahaan Prancis yang berinvestasi di Indonesia. Kami akan membantu pelaku usaha kedua negara untuk menjalin kerja sama dan meningkatkan hubungan perdagangan antara Indonesia dan Prancis,” ujarnya dalam siaran pers hari ini, Minggu, 27 Agustus.

Zulhas menjelaskan bahwa Indonesia akan menguatkan dukungan dari Prancis agar dapat memastikan tidak ada hambatan akses pasar produk-produk Indonesia di kawasan tersebut.

“Kami harap bisa terwujud kerja sama yang lebih baik lagi antara Indonesia dan Uni Eropa. Indonesia tidak menghambat produk-produk dari Uni Eropa, khususnya Prancis. Tapi di sisi lain, Uni Eropa mengeluarkan European Union Deforestation-free Regulation (EUDR) yang mengancam petani di Indonesia,” tuturnya.

Zulhas juga meminta sokongan Prancis agar perundingan Perjanjian Ekonomi Komprehensif Regional antara Indonesia dan Uni Eropa (IEU—CEPA) lekas selesai.

Sebagai informasi, komoditas ekspor utama Indonesia ke Prancis pada 2022 antara lain mesin dan peralatan listrik, kendaraan dan bagiannya, pakaian jadi bukan rajutan, perabot dan penerangan rumah, dan lemak dan minyak hewani maupun nabati.

Sementara komoditas impor utama Indonesia dari Perancis antara lain mesin dan pesawat mekanik, minyak atsiri, kosmetik, dan wangi-wangian, mesin dan peralatan listrik; susu, mentega, dan telur, dan produk industri farmasi