JAKARTA - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk berupaya menjadikan jamu sebagai pilihan dalam pengobatan dan pemeliharaan kesehatan. Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat meyakini hal tersebut bisa berhasil mengingat kepercayaan masyakat konsumen terhadap produk-produk Sido Muncul.
Upaya ini dilakukan Sido Muncul salah satunya dengan menggandeng organisasi medis, Persatuan Dokter Herbal Medik Indonesia. Irwan mengatakan pihaknya konsisten dengan komitmen mengenai penelitian ilmiah, di mana Sido Muncul juga sudah memiliki Pusat Penelitian Rempah Sido Muncul.
"Bukan hanya soal khasiat atau manfaat rempah saja. Di PPRS juga diteliti dan dikembangkan tanaman-tanaman rempah bermanfaat menjadi lebih unggul. Ada pengayaan dan pemuliaan rempah yang pada akhirnya akan didistribusikan ke petani rempah untuk dikembangkan dan hasilnya bisa menyuplai kebutuhan pabrik," ujar Irwan, dikutip Sabtu 19 Agustus.
"Pada tahap awal ini kan masih membiasakan. Sebenarnya minum jamu itu adalah kebiasaan sejak lama, namun perkembangan dunia kesehatan bergeser ke pengobatan dengan obat kimia, dan kebiasaan itu menjadi turun. Sido Muncul memulai lagi membiasakan kebiasaan itu sekaligus mengembalikan kejayaan jamu Indonesia," imbuh Irwan.
Sido Muncul mengambil posisioning yang strategis. Tolak Angin misalnya, sangat efektif untuk mengatasi keluhan semacam masuk angin, perut kembung, bahkan di beberapa kasus bisa mengatasi mual dan sesak nafas.
"Ada yang mengaku bahwa permen Tolak Angin law sugar itu saya mendapat kabar sangat membantu pasien asma," tutur Irwan.
Sido Muncul pun semakin agresif menjalin kolaborasi dengan sejumlah rumah sakit untuk menghadirkan Kios Sehat Sido Muncul Natural, sebagai upaya memberikan jamu sebagai pengobatan alternatif kepada masyarakat.
BACA JUGA:
Prof. Dr. dr. Nyoman Kertia, pakar herbal medik dalam sebuah seminar kesehatan mengatakan, upaya saintifikasi adalah cara untuk memudahkan kebiasaan itu. Bahkan menantang para dokter untuk berani meresepkan Tolak Angin untuk pasien dengan keluhan tertentu.
Nyoman menambahkan, saintifikasi jamu merupakan jawaban bagi keragu-raguan para dokter untuk memilih metode pengobatan. Secara empiris, jamu menjadi obat dan menjadi tradisi pemeliharaan kesehatan di Indonesia.
Sementara itu, Dr H Syarief Hidayat MH kes dari Komnas Saintifikasi Jamu menuturkan, sangat gembira dengan langkah Sido Muncul. Menurutnya, saintifikasi jamu menjadi lebih mudah dilakukan karena ada fasilitasi peneliti oleh Sido Muncul.
"Bahkan di beberapa rumah sakit, Sido Muncul sudah membuka kerja sama untuk membiasakan masyarakat mengonsumsi jamu," ujar Syarief.