Soal Longspan LRT Jabodebek Dinilai Sempit, Menhub: Sudah Optimal, Itu Solusi Desain
Ilustrasi LRT (Foto: dok. Kemenhub)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub ) Budi Karya Sumadi menilai bahwa desain konstruksi longspan atau jembatan lengkung bentang panjang dari Gatot Subroto menuju ke Kuningan bukan salah desain.

Meskipun terdapat kekurangan dalam proyek LRT Jabodebek, Budi meyakini tikungan tersebut merupakan sudah optimal yang dilakukan oleh perancangnya.

“Saya enggak ngomong salah dan benar, tetapi adalah suatu kelaziman bahwa pada satu tikungan harus ada solusi. Jadi kalau saya, saya bisa katakan tidak salah, itu adalah solusi desain,” katanya di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 3 Agustus.

Lebih lanjut, Budi mengatakan setiap perencanaan desain secara umum tentunya akan menemui tantangan atau hambatan. Namun nantinya, arsitek teknisi akan mencari solusi untuk mengantisipasi kekurangan.

“Yang namanya desain itu memang dengan hambatan, lalu arsitek engineer mencari solusi. Jadi kalau saya sih sebagai engineer juga mengapresiasi suatu karya anak bangsa, desain wanita dari Bandung dengan panjang dan tikungan pertama kali,” tuturnya.

Terkait dengan laju kereta harus pelan saat melewati tikungan, Budi mengatakan hal tersebut adalah kondisi yang wajar.

“Itu enggak di Indonesia saja, di seluruh dunia, kalau ada tikungan harus pelan,” jelasnya.

Budi pun memastikan, moda transportasi ini aman. Sejauh ini, sambung dia, kecepatan rata-rata kereta melaju hingga 80 km per jam. Tetapi di titik tikungan akan ada penurunan kecepatan hingga 40 km per jam.

“Jaminan, insyaAllah (aman). Jadi itu Kementerian PU juga sudah mengasesmen itu,” ucapnya.