Bagikan:

JAKARTA - Ekonom Indef Ahmad Heri Firdaus menyebut, inflasi Juli 2023 sudah masuk dalam target capaian pemerintah Indonesia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Juli 2023 tercatat sebesar 0,21 persen month to month (mtm), sehingga secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi 3,08 persen.

"Kalau 3,08 persen berarti sudah dalam kisaran (range) target pemerintah Indonesia-BI," kata Heri saat dihubungi VOI, Rabu, 2 Agustus.

Menurut Heri, ada sejumlah hal yang perlu dilakukan ke depannya, agar inflasi tersebut tetap berada dalam kondisi yang terkendali. Salah satunya seperti menjaga stabilitas harga pangan.

"Yang penting dijaga agar selama Agustus-Desember tidak ada lonjakan harga secara signifikan, stabilisasi harga pangan dan energi, agar targetnya yang 3 persen plus minus 1 persen bisa tercapai," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat inflasi yoy pada Juli 2023 sebesar 3,08 persen.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, torehan itu lebih rendah jika dibandingkan Juni 2023 yang sebesar 3,52 persen secara yoy.

"Inflasi secara tahunan telah turun konsisten sejak Maret 2023," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, 1 Agustus.

Pudji mengatakan, berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi tahunan paling banyak disumbang oleh transportasi.

"Kalau dilihat dari komoditasnya, penyumbang terbesar berasal dari bensin, beras, rokok kretek filter, kontrak rumah, dan angkutan dalam kota," tuturnya.