Bagikan:

JAKARTA – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta terus mendorong upaya digitalisasi perekonomian dalam kegiatan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Menurut Kepala Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran (BI) Jakarta Hery Afrianto, strategi ini sangat berguna untuk meningkatkan size bisnis pelaku usaha menuju level selanjutnya.

“Kami sangat mengapresiasi semua pihak yang terlibat atas inisiatif yang baik untuk selalu mendukung percepatan digitalisasi dan pengembangan produk UMKM,” ujarnya dalam keterangan tertulis dikutip Kamis, 27 Juli.

Hery menjelaskan, bank sentral kini telah memiliki fasilitas Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang menjadi kanal besar transaksi keuangan ritel UMKM.

“Kami berharap langkah dukungan terhadap UMKM melalui pemberdayaan sektor riil dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas UMKM Pemprov DKI Jakarta Ratu Rante Allo menyatakan digitalisasi UMKM adalah langkah awal menuntun pebisnis Indonesia bersaing di pasar global. Kata Ratu, melalui digitalisasi para UMKM mampu memperluas jangkauan pasar dan membangun kemitraan di mana pun.

“Tak hanya itu, digitalisasi UMKM juga membantu dalam tertib pendataan sehingga dapat menentukan langkah-langkah yang efektif untuk pengembangan strategis ke depan. Kami berharap dengan adanya sinergi berbagai pihak bisa semakin merubah mindset untuk lebih baik lagi,” katanya.

Senada, perusahaan penyedia jasa transaksi digital, PT Netzme Kreasi Indonesia, berkomitmen membantu digitalisasi UMKM secara masif.

“UMKM adalah unit yang vital dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Atas peran penting tersebut maka pengembangan bisnis sektor ini harus selalu mendapat arahan dari stakeholders terkait. Dalam hal ini kami berkomitmen untuk merealisasikan UMKM naik kelas melalui digitalisasi” kata CEO Netzme Vicky Ganda Saputra.

Mengutip data Kemenko Bidang Perekonomian, disebutkan Per Desember 2022 sebanyak 20,76 juta UMKM sudah onboarding digital. Adapun, pada 2023 ditargetkan penambahan 4 juta UMKM dan 2024 sebanyak 30 juta UMKM dapat onboard digital.