Bagikan:

JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan belum menemuka pengganti perusahaan migas Rusia, ZN Asia Ltd untuk mendampingi Harbour Energy dalam menggarap Blok Tuna.

Deputi Eksplorasi, Pengembangan dan Manajemen Wilayah SKK Migas, Benny Lubiantara membenarkan jika saat ini ZN Asia tengah dalam proses walk out dari proyek tersebut. Untuk itu pihaknya juga tengah memproses untuk mencari mitra baru.

"Memang ZN kan akan farm out dan sedang proses Harbour akan memiliki partner baru. Siapa terus terang kita belum tahu," ujar Beny yang dikutip Sabtu 22 Juli.

Benny juga membuka peluang bagi perusahan minyak dalam negeri untuk bergabung dan menjadi partner Harbour Energy.

"Oil company nasional bisa juga, tapi saat ini kita belum tahu," imbuh Benny.

Lebih jauh ia menambahkan jika Blok Tuna masih memiliki cadangan gas melimpah. Selain gas, kata Benny, blok Migas yang terletak di Laut Natuna dan bersebelahan dengan perbatasan Indonesia Vietnam ini juga menyimpan cadangan minyak.

"Kalau bicara (blok) Tuna, lumayan volumenaya ratusan BCF untuk gasnya. Sedangkan minyak ada sekitar 20-30an juga ada luamyan," beber Benny.

Benny memastikan,nantinya jika Blok Tuna sudah memasuki masa plan of development (PoD), minyak dan gas yang dihasilkan akan diekspor ke Vietnam.

"Jika ini PoD akan dikirim ke Vietnam karena dekat dengan Vietnam," imbuh Benny.

Hadir dalam kesempatan yang sama, Wakil Kepala SKK Migas, Nanang Abdul Manaf menjelaksan alasan pengiriman migas hasil Tuna ke Vietnam adalah dikarenakan jarak tempuh yang relatif pendek mengingat letak Blok Tuna berdekatan dengan perbatasan Indonesia-Vietnam.

Nanang menyebut dengan pengiriman ke Vietnam dapat memangkas jarak pengiriman karena apabila digunakan untuk kebutuhan domestik harus melalui jarak tempuh hingga 600-an kilometer (km).

"Kenapa kita kirim ke Vietnam? Hanya tinggal 10 kilo kemudian di situ ada eksisiting gas production facility punya Harbour," jelas Nanang

Selain itu juga, Nanang menyebut bisa memangkas biaya pengiriman dan harga yang ditawarkan juga lebih menarik.

"Dari sisi cost sangat jauh lebih efisien tentunya dengan harga yang atractive oleh Vietnam. Tentunya ini menjadi sangat bagus untuk proyek-proyek yang ada di frontier," pungkas Nanang.