Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus menggenjot kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor KP melalui strategi pendidikan formal hingga berbagai pelatihan.

Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) I Nyoman Rudiarta mengatakan, BRSDM telah bertransformasi menjadi Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP).

"Transformasi ini menjadi penanda komitmen BPPSDM dalam menyiapkan SDM KP unggul untuk Ekonomi Biru yang dilakukan melalui berbagai aspek, seperti pendidikan, pelatihan, penyuluhan serta pengembangan kompetensi yang keseluruhannya terintegrasi melalui dua program strategis, Vocational Goes to Actors (VOGA) dan Smart Fisheries Village (SFV)," kata dia dalam keterangan persnya, dikutip Kamis, 20 Juli.

Nyoman menyebut, kualitas sumber daya manusia (SDM) memang menjadi tantangan di tengah besarnya potensi sektor kelautan dan perikanan yang harus dikelola oleh negara. Menurutnya, SDM menjadi kunci utama keberhasilan pembangunan sektor kelautan dan perikanan.

Berdasarkan Global Innovation Index (2022), posisi Indonesia masih berada di bawah Tiongkok, bahkan dengan negara tetangga, Malaysia, pada kategori institusi, human capital dan penelitian, infrastruktur, market sophistication, business sophistication, pengetahuan dan output teknologi, serta output kreatif.

Hal tersebut juga tampak pada penyerapan tenaga kerja yang terbilang belum maksimal pada bidang perikanan, pariwisata bahari, industri kelautan, angkutan laut, bangunan laut, hingga jasa kelautan.

"Untuk mencetak lulusan yang berkualifikasi, bersertifikasi, dan profesional, kami juga menjunjung tinggi kolaborasi dengan mitra pendidikan, dalam mengembangkan kapasitas SDM, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di bidang KP," ujar Nyoman.

Dia juga menyebut, pihaknya akan berkolaborasi untuk mengembangkan penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Kelautan dan Perikanan, pertukaran pengetahuan, informasi, dan pengalaman dalam suatu model kemitraan terintegrasi dengan universitas, swasta, dan stakeholder lainnya.

"Kami juga melaksanakan penelitian dan pengembangan produk; dan pembuatan joint funding untuk dukungan pendidikan tinggi," ucap Nyoman.

Upaya pengembangan SDM itu terimplementasi melalui beasiswa pendidikan, pelatihan, magang, penelitian dan pengkajian, serta praktik kerja di bidang KP.

Kemudian, adanya transfer teknologi dan publikasi jurnal ilmiah yang terkait, pemanfaatan sarana prasarana, pertukaran data dan informasi, pertukaran tenaga pendidik dan mahasiswa dan pelatihan, serta kewirausahaan dan pembentukan UMKM.

"Kemitraan yang sinergis dengan pemerintah, akademisi, dan stakeholders dalam mewujudkan Indonesia Maju dan Pusat Peradaban Maritim Dunia 2045," ungkap Nyoman.