JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki berharap, agar para breeder ikan hias tidak lagi berbisnis dalam skala usaha kecil dan dikelola secara masing-masing.
Dia mendorong para breeder mendirikan koperasi agar skala ekonominya membaik.
"Yang kecil-kecil akan kami konsolidasi dan agregasi, sehingga skala ekonominya membaik dengan memperbaiki standar produknya. Untuk itu, kami akan dorong mereka untuk berkoperasi," kata Teten dalam keterangan tertulisnya, dikutip Senin, 17 Juli.
Keinginan tersebut tak lepas dari keyakinan Teten bahwa Indonesia bisa menjadi pusat ikan hias tropik dunia karena potensi SDM dan ekosistem budidayanya yang besar.
Menurutnya, Indonesia memiliki banyak pemijah atau breeder yang ulung dan paham benar cara memijah ikan hias.
Bahkan, semua jenis ikan hias di dunia, bisa dipijahkan di Indonesia.
"Kami tinggal meningkatkan standardisasi produk yang akan kami lakukan bersama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan," ucapnya.
Terkait masalah pembiayaan, Teten mengatakan ada skema pembiayaan KUR Kluster bagi para breeder hingga mencapai Rp500 juta.
Belum lagi, ada perkuatan permodalan dana bergulir dari LPDB-KUMKM.
"Dalam posisi seperti ini, Nusatic sebagai ekosistem besarnya, dan saya yakin itu bisa menghidupkan ekonomi rakyat," ujar dia.
BACA JUGA:
Kendati demikian, Menteri Teten mengingatkan agar Indonesia jangan hanya menjadi market bagi produk dari luar.
"Jangan sampai pasar kami direbut produk dari luar. Kami akan perbaiki dari sisi hulunya, dari sisi para breeder-nya, pemasarannya, hingga menciptakan offtaker," imbuhnya.