JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan syarat untuk mencapai proyeksi Indonesia sebagai negara maju dengan pendapatan besar keempat pada 2045 mendatang adalah harus melahirkan banyak pengusaha.
"Prasyaratnya kita harus tambah jumlah pengusaha, jangan terlalu banyak aktivisnya. Tapi pengusaha minimum 4 persen," ucapnya dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Kamis, 12 Mei.
Karena itu, kata Teten, pihaknya menargetkan adanya penambahan wirausaha baru dalam kurun waktu 2 tahun ke depan atau pada 2024 mendatang. Hal ini sangat perlu untuk mencapai target Indonesia sebagai negara maju.
"Sekarang negara maju kan rata-rata antara 12 sampai 14 persen jadi pengusaha," tuturnya.
Ketua Pelaksana Perpres Kewirausahaan ini juga menyebutkan bahwa saat ini fokus pemerintah adalah menciptakan 1 juta tambahan pengusaha baru yang tersebar di seluruh Indonesia.
Lebih lanjut, Teten mengatakan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2022 akan menjadi salah satu landasan guna mencapai target ini.
BACA JUGA:
"Kita ingin tambah 1 juta wirausaha, nanti (pemerintah) daerah itu 600 ribu dan dibawah pendampingan kementerian 400 ribu wirausaha," ujarnya.
Dengan demikian, lanjut Teten, jumlah wirausaha baru akan lebih banyak dari jumlah aktivis. "Ini bagian dari upaya pemerintah untuk menyiapkan Indonesia menjadi negara maju," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Staf Ahli Menteri bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting menyampaikan dukungannya. Kata dia, Kementerian di bawah kepemimpinan Erick Thohir siap untuk mendukung terciptanya penambahan wirausaha mapan.
"Kami sangat mendukung program ini dan di Kementerian BUMN bersama BUMN sudah menyiapkan diri untuk mendukung dan menciptakan penambahan wirausaha mapan," katanya.