Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mengajak negara BIMP EAGA (Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, East ASEAN Growth) turut aktif menerapkan Digital Business Center saat menghadiri pertemuan tahunan ke-10 BIMP-EAGA, MSMED WG, di Kota Kuching, Sarawak, Malaysia.

"Indonesia mengembangkan Digital Business Center sebagai upaya pengembangan UMKM di wilayah perbatasan negara BIMP-EAGA. Selanjutnya, kami mengundang negara BIMP-EAGA agar dapat turut serta berpartisipasi aktif dalam pengisian informasi terkait," kata Head of Delegation BIMP-EAGA Indonesia dari KemenKopUKM Yogia Prihartiny dalam keterangan resminya, Jumat, 14 Juli.

Ajakan untuk terlibat secara aktif dalam Digital Business Center menjadi isu yang dibawa oleh KemenKopUKM, karena kegiatan atau proyek tersebut diinisiasi oleh Indonesia untuk pengembangan UMKM sebagai vocal point kerja sama dalam BIMP-EAGA Micro Small and Medium Enterprise Development Working Group (MSMED WG).

Pada pertemuan tahunan tersebut, setiap negara menyampaikan perkembangan terbaru kegiatan/proyek yang dimiliki masing-masing negara terkait pengembangan UMKM, serta membahas isu dan tantangan terkini pengembangan UMKM dalam konteks yang ada di wilayah kerja sama BIMP-EAGA, termasuk dari sudut pandang dunia usaha yang diwakili oleh BEBC.

Yogia menyebut, perkembangan program BIMP-EAGA Digital Business Centre yang diampu oleh Pemerintah Sulawesi Utara (Sulut) saat ini sudah dapat dioperasikan untuk mendukung promosi dan pengembangan UMKM di wilayah BIMP-EAGA, yakni dalam bentuk fasilitas E-Katalog, informasi kegiatan, pelatihan, akses pasar, dan video promosi.

Ke depannya, kata Yogia, Indonesia akan terus mengembangkan desain dan tampilan dari BIMP-EAGA Digital Business Centre, agar lebih user friendly dan dapat mendukung pengembangan UMKM secara lebih optimal.

BEBC pun menyambut baik inisiatif proyek BIMP-EAGA Digital Business Centre dari Indonesia, namun BEBC merekomendasikan agar proyek-proyek yang ada di BIMP-EAGA MSMED WG dapat diintegrasikan satu sama lain.

"Salah satunya integrasi proyek BIMP-EAGA Digital Business Centre dari Indonesia dan proyek Database Industri dari Brunei Darussalam yang dapat saling melengkapi satu sama lain," ungkapnya.