Lewat BIMP-EAGA Maritime 2023, Kadin Indonesia Ingin Realisasikan Cita-cita Pemerintah di Sektor Pelabuhan
Kepala Badan Logistik dan Rantai Pasok Kadin Indonesia Akbar Djohan (tengah). Foto: Theresia Agatha/VOI

Bagikan:

JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, akan menggelar acara tahunan bertajuk BIMP-EAGA Maritime 2023 di JW Marriott Hotel, Jakarta, pada 21-23 Februari mendatang.

BIMP-EAGA Maritime 2023 merupakan sebuah acara tahunan di Indonesia untuk terus mempromosikan dan memfasilitasi perdagangan dan pembangunan ekonomi di seluruh wilayah BIMP-EAGA melalui transportasi dan logistik.

"Event ini berfokus ke maritime, logistik, dan transportasi. Kami mengharapkan ada terjadi transaksi bisnis, ada terjadi penguatan dalam mewujudkan konektivitas ekspor, sehingga cita-cita pemerintah bisa kami realisasikan dalam waktu yang singkat," kata Kepala Badan Logistik dan Rantai Pasok Kadin Indonesia Akbar Djohan di Menara Kadin, Jakarta, Kamis, 12 Januari.

Nantinya, acara tersebut akan menampilkan lebih dari 30 pemimpin industri kelas dunia guna membahas ekonomi perdagangan EAGA, potensi pasar, dan inovasi di dalam pelabuhan EAGA untuk meningkatkan daya saing ekonomi.

"Kami, sih, minta stakeholders, baik itu dari sisi regulator maupun pelaku, mulai dari skala nasional maupun internasional bisa meramaikan acara ini, supaya lebih bisa konkret dan bisa dieksekusi dalam waktu singkat," ujar Djohan.

Dengan adanya acara ini, kata Djohan, pihaknya berharap akan ada perputaran ekonomi yang lebih baik dibandingkan pada masa pandemi COVID-19.

"Kalau kami bicara logistik ekosistemnya itu tidak kurang daripada 2.000 triliun, baik itu dari maritime-nya, artinya dari moda transportasi lautnya, udaranya, bahkan daratnya. Nah, ini kurang lebih 2.000 triliun. Kami juga enggak terlalu muluk-muluk, paling tidak lebih bagus dari pandemi, ya," imbuhnya.

Sekadar informasi, forum BIMP-EAGA didirikan sejak 1994 oleh Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Filipina untuk mempercepat pembangunan sosial ekonomi di empat negara tersebut.

Forum tersebut dilaksanakan untuk meningkatkan kerja sama subregional diantara empat negara di Kawasan Asia Tenggara dan mengadakan pertemuan pada setiap tahunnya.