JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng tujuh mitra guna mengembangkan sumber daya manusia (SDM) Kelautan dan Perikanan.
"Jalinan relasi kemitraan dengan stakeholders menjadi salah satu penentu dalam pengembangan SDM," ujar Kepala Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan (BRSDM) I Nyoman Radiarta dikutip dari laman resmi KKP, Senin, 25 September.
Adapun ketujuh mitra tersebut, yakni Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung, Pemkab Tanah Bumbu, Pemkab Bengkulu Selatan, Pemkab Konawe Utara, Shrimp Club Indonesia, Himpunan Pembudidaya Ikan Laut Indonesia, dan PT. Multidaya Teknologi Nusantara (eFishery).
Nyoman pun meminta Kepala Badan Penyuluhan Pengembangan SDM (BPPSDM) untuk mengawal implementasi kerja sama tersebut dengan harapan dapat memotivasi setiap SDM di unit kerja masing-masing untuk secara aktif berkolaborasi.
"Keberhasilan program BPPSDM dan Smart Fisheries Village (SFV) pun bertumpu pada kolaborasi. Saya mengharapkan, komitmen bersama, baik internal BPPSDM dan juga pemerintah daerah untuk terus menjalin komunikasi yang baik untuk mensukseskan program ini. Apabila terdapat kendala, segera lakukan identifikasi dan cari jalan keluarnya," ucap dia.
Hingga saat ini, terdapat lebih dari 200 kerja sama di BPPSDM dengan sejumlah pihak, baik dalam dan luar negeri. Jenis kerja samanya pun beragam, mulai dari dengan pemda hingga government to government (G to G) dengan sejumlah negara, seperti Jepang, Korea, Amerika Serikat, dan Australia.
BACA JUGA:
Selain itu, ada kerja sama implementing arrangement dan memorandum of understanding (MoU) dengan universitas, kemitraan dengan swasta, dan Non-Government Organisation (NGO).
Menurut Nyoman, kerja sama tersebut sangat potensial untuk dimanfaatkan karena memiliki unggulan komparatif yang bisa diadopsi dalam peningkatan pelayanan pendidikan pelatihan dan penyuluhan, pengembangan kurikulum, Traning of Trainer (ToT) sistem pengajaran, kemampuan bahasa, serta link and match dengan industri untuk membantu lulusan satuan pendidikan dan seterusnya.