JAKARTA - PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) meraih penghargaan tertinggi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.
Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Irwan Hidayat selaku Direktur Sido Muncul yang diberikan langsung oleh Penny K. Lukito Kepala Badan POM dalam acara World Environmentally Sustainable Corporate Governance di Industri Obat dan Makanan yang digelar BPOM, di Shangri La Hotel Jakarta, pada Senin, 17 Juli.
Atas Penghargaan tersebut Irwan pun berterima kasih kepada BPOM karena sudah memberikan perhatian bukan hanya pada proses produksi suatu perusahaan, tetapi juga pada proses pemeliharaan lingkungan.
"Semua yang disarankan Bappenas, Kementrian Lingkungan dan BPOM, 100 persen kami ikuti. Karena itu, kami sudah mendapatkan 3 Proper Emas, 5 Industri Hijau, dan terakhir penghargaan SDG’s dari Bappenas," ujar Irwan, dikutip Kamis 20 Juli.
Sebagai informasi, seperti dilansir dari laman BPOM, kegiatan ini merupakan acara puncak dalam rangkaian World Environment Day (WED). Sebelum acara ini, BPOM telah menyelenggarakan serangkaian kegiatan yang terkait dengan lingkungan hidup, seperti Kampanye Gerakan BPOM Peduli Lingkungan di Saparua, Ambon, dengan materi yang disampaikan terkait Gerakan Ayo Buang Sampah Obat dengan Benar, pengisian ulang kosmetik, dan upaya mengurangi food waste atau sampah makanan.
Kepala BPOM RI, Penny K. Lukito menjelaskan industri bersama BPOM menjadi garda terdepan untuk melindungi bumi di sektor obat dan makanan sesuai dengan Sustainable Development Goals 2030 (SDGs) ke-12, yaitu konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.
BACA JUGA:
Hal tersebut menjadi salah satu strategi menuju pencapaian visi Indonesia Emas 2045 dengan salah satu pilarnya adalah pembangunan ekonomi berkelanjutan yang berkomitmen terhadap lingkungan hidup dan pembangunan rendah karbon.
"Pada hari ini, kita bersama-sama act together sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing, menyelaraskan komitmen dan langkah kita dalam bersikap arif terhadap lingkungan, khususnya pada sektor obat dan makanan," jelas Kepala BPOM.