Bagikan:

JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan bahwa APBN 2024 tetap memberi prioritas terhadap upaya pengembangan ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri.

Hal tersebut disampaikan Menkeu saat mewakili pemerintah untuk memberikan tanggapan atas pandangan Fraksi-Fraksi DPR terhadap kerangka Ekonomi Makro Dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) 2024.

“Dukungan terhadap kebijakan pengembangan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) merupakan upaya untuk mendorong percepatan transformasi ekonomi untuk penciptaan nilai tambah yang tinggi,” ujarnya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Selasa, 30 Mei.

Menurut Menkeu, strategi ini juga bermanfaat dalam kesempatan kerja, serta penggunaan energi yang ramah lingkungan.

“Sehingga Indonesia dapat menurunkan emisi karbon serta pemerintah bisa melakukan efisiensi subsidi energi,” tuturnya.

Bendahara negara menambahkan, inisiatif pemerintah itu tidak bersifat sendiri namun merupakan fenomena yang ada secara global. Kata dia, upaya mendorong terciptanya ekosistem kendaraan listrik juga terjadi di Amerika, Eropa, China, dan beberapa negara tetangga kita seperti Vietnam, Thailand, dan Malaysia.

“Produsen kendaraan bermotor di banyak negara juga telah berkomitmen untuk beralih memproduksi 100 persen mobil listrik di tahun 2035-2040,” tegasnya.

Demi mencapai target itu, Menkeu menyebut APBN 2024 memberikan ruang tersendiri sebagai bentuk dukungan fiskal dari pemerintah.

“Pemerintah memperkenalkan serangkaian insentif yang diarahkan baik dari sisi supply maupun demand untuk menstimulasi investasi dan penggunaan kendaraan listrik oleh masyarakat secara luas,” tutup dia.