Bagikan:

JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan bahwa realisasi APBN di regional DKI Jakarta mencatatkan surplus sebesar Rp494,2 triliun pada April 2023.

Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu Provinsi DKI Jakarta Mei Ling mengatakan, hingga bulan lalu penerimaan yang berhasil diraih adalah sebesar Rp646,9 triliun.

“Semetara serapan belanja sebesar Rp152,6 triliun yang menjadikan surplus Rp494,2 triliun sampai dengan April lalu,” ujarnya dalam siaran pers hari ini, Jumat, 26 Mei.

Menurut Ling, tingkat inflasi di DKI Jakarta terakhir adalah sebesar 0,40 persen month to month (mtm). Semantara untuk tahun berjalan (year to date/ytd) Januari-April 2023 tercatat inflasi sebesar 1,04 persen. Lalu untuk inflasi tahunan (year on year/yoy) sebesar 3,69 persen.

“Perkembangan inflasi secara tahunan di DKI Jakarta menunjukkan performa yang lebih baik jika dibandingkan dengan beberapa kota di Pulau Jawa seperti Surabaya (5,64 persen) dan Bandung (4,17 persen), serta masih berada di bawah tingkat inflasi nasional (4,33 persen),” tuturnya.

Ling menambahkan, kinerja ekonomi dan fiskal DKI Jakarta hingga bulan lalu turut menumbuhkan optimisme bagi pemulihan ekonomi yang lebih kuat.

“Hasil ini sangat baik untuk mendukung perekonomian nasional, namun kita tetap mewaspadai risiko global. Pendapatan negara mengalami pertumbuhan hampir di semua komponen. Selain itu, belanja negara terus dioptimalkan untuk mendukung peran nyata APBN bagi masyarakat," tegas dia.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani telah lebih dulu memaparkan realisasi APBN per April 2023 dengan bukuan surplus Rp234,7 triliun atau setara dengan 1,12 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Torehan ini didapat dari pendapatan negara yang lebih tinggi dengan Rp1.000,5 triliun berbanding belanja yang sebesar Rp765,8 triliun.