Bagikan:

SAMARINDA - Badan Pusat Statistik(BPS) mencatat ekspor nonmigas Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui lima pelabuhan pada periode Januari hingga April 2023 mencapai 9,2 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

"Ekspor nonmigas dari lima pelabuhan di Kaltim yang sebesar 9,2 miliar dolar ini mengalami kenaikan 243,06 persen dibanding periode Januari-April 2022 yang hanya 2,68 miliar dolar," kata Kepala BPS Kaltim Yusniar Juliana dikutip dari Antara, Rabu, 17 Mei.

Sebanyak lima pelabuhan tersebut pertama yakni Pelabuhan Samarinda periode Januari-April 2023 muat barang dengan nilai 3,08 miliar dolar, terjadi kenaikan signifikan hingga mencapai 235 persen ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya 917,8 juta dolar.

Kedua adalah Pelabuhan Balikpapan memuat komoditas nonmigas senilai 2,32 miliar dolar AS, mengalami kenaikan sebesar 224,17 persen ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya tercatat 717,51 juta dolar.

Ketiga, Pelabuhan Tanjung Bara di Kabupaten Kutai Timur dengan nilai 1,58 miliar dolar, atau terjadi kenaikan 174,52 persen ketimbang periode sebelumnya yang senilai 537,27 juta dolar.

Keempat, Pelabuhan Bontang yang memuat barang ekspor nonmigas senilai 1,47 miliar dolar, terjadi kenaikan sebesar 210,87 persen ketimbang periode sebelumnya yang tercatat 473 juta dolar.

"Kelima adalah Pelabuhan Muara Berau di Kabupaten Berau. Pada periode Januari-April 2022 lalu di pelabuhan ini tidak ada muat barang ekspor, namun pada Januari-April 2023 muat nonmigas untuk ekspor senilai 748,42 juta dolar," kata Yusniar.

Sementara itu, sejumlah negara tujuan kapal muat barang ekspor nonmigas dalam periode Januari-April 2023 antara lain ke China senilai 3,05 miliar dolar, naik 30,83 persen ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 2,33 miliar.

Kemudian ekspor nonmigas ke India dengan nilai 1,44 miliar dolar, mengalami penurunan 11,04 persen ketimbang periode sebelumnya yang sebesar 1,62 miliar dolar.

"Ekspor nonmigas ke Filipina periode Januari-April 2023 senilai 873,31 juta dolar, terjadi kenaikan 1,65 persen ketimbang periode yang sama tahun 2022 yang tercatat 859,16 juta dolar," kata Yusniar.