JAKARTA - China memberi kontribusi paling tinggi terhadap nilai ekspor dari Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yakni 31,95 persen atau senilai 6,49 miliar dolar AS ke sejumlah negara untuk periode Januari - Oktober 2023.
"Pada periode Januari - Oktober 2023, China merupakan negara tujuan ekspor utama yang memiliki peranan terbesar dengan nilai 6,49 miliar dari total ekspor Kaltim sebesar 22,49 miliar dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Yusniar Juliana di Samarinda, Kamis.
Negara kedua yang paling banyak menyerap ekspor dari Kaltim adalah India, dengan nilai sebesar 2,91 miliar dolar AS (14,34 persen), diikuti Filipina sebesar 1,9 miliar dolar AS (9,39 persen), dan berikutnya Jepang senilai 1,9 miliar dolar AS (9,38 persen).
Komoditas yang diekspor Kaltim antara lain migas seperti minyak mentah dan gas, sedangkan ekspor nonmigas seperti batu bara, lemak dan minyak hewani atau nabati, bahan kimia anorganik, bahan kimia organik, aneka produk kimia, kayu dan barang dari kayu atau arang kayu, serta ikan atau hewan lain di air.
"Dilihat berdasarkan sektor selama Januari - Oktober 2023, ekspor nonmigas Provinsi Kaltim turun sebesar 26,22 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022," ujarnya.
Penurunan ekspor nonmigas disumbang penurunan hasil ekspor hasil tambang sebesar 26,45 persen, kemudian ekspor hasil industri turun 25,35 persen.
BACA JUGA:
"Secara kumulatif, nilai ekspor Provinsi Kaltim selama Januari-Oktober 2023 tercatat sebesar 22,49 miliar dolar AS, turun 24,71 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama 2022," katanya.
Khusus pada Oktober, lanjutnya, nilai ekspor Provinsi Kaltim pada Oktober 2023 tercatat 2,07 miliar dolar AS, atau naik sebesar 8,70 persen dibandingkan nilai ekspor September 2023.
"Ekspor migas Oktober 2023 tercatat 226,07 juta dolar AS atau naik sebesar 9,15 persen ketimbang bulan sebelumnya, sedangkan ekspor nonmigas mencapai 1,85 miliar dolar AS atau naik sebesar 8,65 persen," demikian Yusniar.