JAKARTA – Pemerintah Indonesia melalui Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyampaikan berbagai capaian perekonomian Indonesia dan juga kemajuan dalam pembahasan agenda prioritas ASEAN di jalur keuangan di bawah Keketuaan Indonesia.
Disebutkan bahwa RI menekankan bahwa agenda Keketuaan ASEAN diprioritaskan untuk memberikan kontribusi terhadap pemulihan dan kesejahteraan di kawasan melalui sejumlah area penting seperti penguatan arsitektur kesehatan kawasan, keuangan transisi untuk mendukung transisi energi, dan penanganan kerawanan pangan.
Hal itu disampaikan Menkeu yang bertindak selaku Gubernur Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) bersama jajaran menghadiri Sidang Tahunan ADB ke-56 di Incheon, Korea Selatan.
“Indonesia mendorong ADB agar terus meningkatkan dukungan bagi berbagai upaya pemulihan dan peningkatan daya tahan negara-negara di kawasan, dan juga bagi negara-negara kepulauan di Pasifik,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin, 8 Mei.
Menurut Menkeu, Indonesia mendorong ADB agar melanjutkan agenda reformasi guna meningkatkan kapasitasnya guna memberikan pelayanan yang lebih baik dan lebih efektif bagi negara-negara anggotanya.
“Pentingnya Multinational Development Banks (MDBs) seperti ADB untuk semakin meningkatkan kapasitasnya dalam memberikan dukungan kepada negara-negara anggota yang membutuhkan di tengah kondisi ekonomi yang semakin menantang dan tidak menentu saat ini,” tutur dia.
Menkeu menambahkan, ADB perlu mengambil bagian dalam upaya meningkatkan efektivitas kerja sama multilateral di tengah kondisi fragmentasi geopolitik dan ekonomi untuk memperkuat pemulihan di Asia.
“Guncangan ekonomi yang dialami suatu negara akan menimbulkan efek ke negara lainnya, sehingga hal tersebut perlu menjadi perhatian oleh pembuat kebijakan untuk secara bersama mengatasi tantangan global sekaligus menghindari perpecahan global,” tegas dia.
BACA JUGA:
Sebagai informasi,Indonesia dalam kesempatan ini menyampaikan berbagai agenda reformasi yang sudah dijalankan dan juga mengenai komitmen untuk terus mengakselerasi agenda perubahan iklim, salah satunya melalui program Mekanisme Transisi Energi (Energy Transition Mechanism/ETM).
Adapun, implementasi dari komitmen tersebut ditunjukkan dengan pembentukan Country Platform ETM Indonesia yang diluncurkan pada saat Presidensi G20 Indonesia November 2022 lalu.
Operasionalisasi Country Platform yang dilaksanakan oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) ini diharapkan mampu memobilisasi pembiayaan dan investasi bagi berbagai proyek pengakhiran PLTU untuk nantinya digantikan dengan pengembangan energi terbarukan.
Untuk itu, Menkeu Sri Mulyani mengundang para investor dari Korea Selatan agar berpartisipasi dalam proyek-proyek ETM di Indonesia dan juga dalam berbagai proyek terkait ekonomi hijau lainnya.
Untuk diketahui, kerja sama ADB dan Indonesia saat ini bernilai sekitar 4,1 miliar dolar AS dengan fokus untuk program peningkatan sumber daya manusia dalam bentuk kegiatan pendidikan dan pelatihan keterampilan, pengembangan lapangan kerja bagi kaum muda, serta pengurangan angka gizi buruk anak (stunting).
ADB juga membantu pembangunan sumber daya manusia di pedesaan dengan fokus pada pemberdayaan petani dan petambak kecil.