Bagikan:

JAKARTA - Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad mengatakan langkah PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II yang kembali mampu membayarkan santunan hari tua (SHT) menjadi bukti keberhasilan transformasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Anggota holding perkebunan nusantara tersebut dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir tidak mampu membayarkan kewajiban kepada pensiunan. Tauhid menyampaikan terdapat tiga kunci transformasi bagi BUMN, termasuk PTPN yang berujung pada perbaikan kinerja.

"Transformasi pertama bagaimana membenahi, bahkan memangkas struktur organisasi agar lebih efisien," ujar Tauhid di Jakarta, dikutip Sabtu 6 Mei.

Transformasi kedua, ucap Tauhid, terletak pada sisi peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), dari level tertinggi di jajaran direksi hingga yang paling bawah. Tauhid menilai perbaikan aspek SDM memiliki dampak besar bagi kondisi PTPN.

"Kalau ada direksi yang tidak perform atau tidak mencapai target, memang harus diganti. Dari kedua transformasi itu pasti akan menghasilkan efisiensi," lanjut Tauhid.

Tauhid menyampaikan transformasi di sisi bisnis juga memegang peranan kunci. Tauhid mengatakan PTPN group tidak boleh terlena dengan pencapaian positif sepanjang 2022.

Tauhid mengatakan peningkatan kinerja PTPN group pada 2022 tak lepas dari faktor eksternal. Tauhid menyebut kenaikan harga komoditi berdampak besar bagi kinerja PTPN.

"Harga komoditi yang fluktuatif juga menyimpan risiko saat harga sedang turun. PTPN group harus memanfaatkan dengan baik keuntungan akibat melonjaknya harga komoditi untuk kinerja ke depan. Lagi senang, jangan dihabiskan tapi harus dimanfaatkan dimanfaatkan untuk efisiensi dan inovasi ke depan," kata Tauhid.