JAKARTA – Bank Indonesia (BI) tetap optimistis kondisi perekonomian nasional dapat terjaga meski tengah dihadapkan oleh faktor pelemahan global.
Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, salah satu yang menjadi bagian penting dari sikap tersebut adalah konsumsi swasta yang diperkirakan semakin kuat seiring dengan terus naiknya mobilitas masyarakat.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat ditopang oleh naiknya permintaan domestik dan positifnya kinerja ekspor,” ujar dia kepada awak media beberapa waktu lalu.
Perry menjelaskan, pihaknya juga melihat tren peningkatan daya beli seiring dengan penurunan inflasi.
“Di samping itu, kegiatan investasi tetap berlanjut terutama investasi nonbangunan,” tutur dia.
BACA JUGA:
Perry menambahkan, untuk ekspor Indonesia tetap positif dengan ekspor nonmigas tumbuh tinggi, didukung antara lain oleh ekspor batu bara, mesin listrik, dan kendaraan bermotor.
Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke China, AS, dan Jepang menjadi kontributor utama. Sementara menurut lapangan usaha, kinerja sektor industri pengolahan, perdagangan, serta informasi dan komunikasi diperkirakan tumbuh kuat.
Adapun, secara spasial peningkatan konsumsi terjadi di hampir seluruh wilayah dan diikuti kinerja ekspor yang tetap tinggi di wilayah Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua).
“Atas berbagai perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2023 diperkirakan bias atas dalam kisaran proyeksi 4,5 persen sampai dengan 5,3 persen,” tutup Gubernur BI Perry Warjiyo.