JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional masih akan tetap baik dan berada pada jalur positif. Optimisme itu dia sampaikan berdasarkan pada permintaan domestik yang tetap memiliki daya tahan.
“Hal ini ditopang oleh daya beli masyarakat dan keyakinan pelaku ekonomi yang tetap terjaga,” ujarnya saat menggelar konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Kamis, 22 Desember.
Perry menjelaskan, asumsi tersebut juga tercermin dari berbagai indikator periode November 2022 dan hasil survei Bank Indonesia terakhir, seperti keyakinan konsumen, penjualan eceran, dan Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur.
Sementara itu, di sisi kinerja ekspor diperkirakan tetap kuat, khususnya didorong ekspor batu bara, CPO, besi dan baja, serta ekspor jasa, seiring permintaan beberapa mitra dagang utama yang masih kuat serta dampak positif kebijakan yang ditempuh pemerintah.
Secara spasial, sambung Perry, kinerja positif ekspor ditopang terutama didorong Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua) yang tetap tumbuh kuat.
BACA JUGA:
Pertumbuhan ekonomi yang tetap baik sejalan dengan perkembangan dari sisi lapangan usaha dimana sektor perdagangan besar dan eceran, industri pengolahan, serta transportasi dan pergudangan tumbuh cukup kuat,” tegasnya.
Atas perkembangan tersebut, bank sentral berkeyakinan pertumbuhan ekonomi 2022 diperkirakan tetap bias ke atas dalam kisaran proyeksi 4,5 persen sampai dengan 5,3 persen.
“Pada tahun 2023, pertumbuhan ekonomi diperkirakan tetap kuat meskipun sedikit melambat sejalan dengan perlambatan ekonomi global ke titik tengah kisaran 4,5 persen hingga 5,3 persen,” tutup Gubernur BI Perry Warjiyo.