JAKARTA - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) catatkan peningkatan penjualan dan laba bersih sepanjang kuartal I 2023.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, dikutip Senin 1 Mei, SIDO membukukan penjualan sebesar Rp907,30 miliar atau naik 3,04 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp880,49 miliar.
Peningkatan penjualan tersebut ditopang oleh tiga segmen yaitu penjualan jamu herbal dan suplemen sebesar Rp553,26 miliar, makanan dan minuman sebesar Rp330,75 miliar dan farmasi sebesar Rp23,28 miliar.
Komposisi penjualan yaitu penjualan kepada pihak berelasi sebesar Rp547.09 miliar pada kuartal I 2023 dan Rp449,21 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Seiring dengan peningkatan penjualan, beban pokok SIDO juga terpantau naik 7,06 persen ke posisi Rp424,1 miliar dibandingkan dengan kuartal pertama 2022 sebesar Rp396,1 miliar. Alhasil laba kotor SIDO justru turun tipis menjadi Rp483,19 miliar dari kuartal I 2022 yang sebesar Rp484,38 miliar.
Akan tetapi, laba usaha meningkat 0,66 persen ke posisi Rp369,53 miliar. Sementara itu laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp300,27 miliar naik 1,77 persen dari kuartal I 2022 yang tercatat sebesar Rp295,03 miliar.
BACA JUGA:
Sementara itu, kewajiban SIDO melambung 91,46 persen menjadi Rp1,10 triliun sepanjang kuartal I 2023 sedangkan pada 31 Desember 2022 tercatat sebesar Rp575,96 miliar. Rincian liabilitas tersebut yaitu liabilitas jangka pendek sebesar Rp1,06 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp36,80 miliar.
Manajemen mengungkapkan membengkaknya liabilitas sebesar 91,46 persen tersebut diakibatkan oleh adanya utang dividen pada 31 Maret 2023 atas dividen yang diumumkan pada 29 Maret 2023 dan akan dibayarkan pada 28 April 2023.
Kemudian, ekuitas SIDO tercatat sebesar Rp3,11 triliun serta total aset mencapai Rp4,21 triliun.