JAKARTA – Bank Indonesia (BI) berkeyakinan pertumbuhan kredit perbankan di periode 2023 bisa berada dalam rentang 10 persen hingga 12 persen.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan target tersebut masih tetap on track dengan data terakhir pertumbuhan kredit per Maret di level 9,93 persen.
Menurut Perry, sikap optimistis ini didorong kondisi likuiditas perbankan yang memadai dan standar penyaluran kredit/pembiayaan yang masih longgar.
“Pertumbuhan kredit/pembiayaan juga ditopang oleh peningkatan permintaan korporasi dan rumah tangga seiring dengan kinerja usaha korporasi dan UMKM, serta konsumsi rumah tangga yang terus terjaga,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Perry menjelaskan, pembiayaan syariah juga menunjukkan kinerja positif dengan pertumbuhan lebih tinggi mencapai 19,43 persen pada bulan lalu.
BACA JUGA:
Adapun, di segmen UMKM pertumbuhan kredit juga terus berlanjut, yaitu mencapai 8,63 persen pada Maret 2023, didukung realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp30,31 triliun.
“Bank Indonesia akan terus mendorong intermediasi perbankan terutama kepada sektor-sektor prioritas yang belum pulih, KUR, dan kredit/pembiayaan hijau, guna mengakselerasi pemulihan ekonomi,” katanya.
“Dengan memperhatikan perkembangan dan upaya sinergis yang dilakukan, pertumbuhan kredit pada 2023 sesuai dengan prakiraan sebelumnya yaitu dalam kisaran 10 persen sampai dengan 12 persen,” tutup Perry.