Bagikan:

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa permintaan pembiayaan korporasi pada Maret 2023 terindikasi meningkat.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan hal tersebut tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi sebesar 24,0 persen. Menurut dia, angka tersebut meningkat dari SBT 9,4 persen pada Februari 2023.

“Sumber pembiayaan terutama berasal dari dana sendiri, diikuti oleh pembiayaan dari perbankan dalam negeri yang terindikasi meningkat dibandingkan bulan sebelumnya,” ujarnya melalui keterangan pers hari ini, Senin, 17 Maret.

Erwin menjelaskan, di sisi rumah tangga permintaan pembiayaan baru juga terindikasi meningkat pada Maret 2023. Mayoritas rumah tangga mengajukan jenis pembiayaan berupa kredit multi guna dan memilih bank umum sebagai sumber utama penambahan pembiayaan.

“Adapun sumber pembiayaan lainnya yang menjadi preferensi rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan antara lain koperasi dan leasing,” tutur dia.

Erwin menambahkan, sejalan dengan meningkatnya permintaan pembiayaan, penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Maret 2023 juga terindikasi meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.

Kata dia, SBT penyaluran kredit baru pada Maret 2023 tercatat sebesar 94,6 persen atau lebih tinggi dari SBT bulan sebelumnya sebesar 66,7 persen.

“Faktor utama yang mempengaruhi penyaluran kredit baru tersebut antara lain permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain,” tegasnya.

“Sementara itu, untuk keseluruhan triwulan I 2023, penawaran penyaluran kredit baru dari perbankan diperkirakan tumbuh positif,” tutup Erwin.