JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Desember 2022 terindikasi meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan hal ini tercermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru sebesar 77,7 persen atau lebih tinggi secara signifikan dari SBT pada bulan sebelumnya sebesar 58,6 persen.
“Faktor utama yang mempengaruhi perkiraan penyaluran kredit baru tersebut yaitu permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain,” ujarnya dalam pernyataan tertulis dikutip Rabu, 18 Januari.
Menurut Erwin, permintaan pembiayaan korporasi pada Desember 2022 juga terindikasi meningkat. Hal tersebut tercermin dari SBT pembiayaan korporasi sebesar 21,5 persen. Angkat itu lebih tinggi dari SBT November 2022 sebesar 13,2 persen.
“Mayoritas sumber pembiayaan terutama bersumber dari dana sendiri, diikuti oleh pinjaman/utang dari perusahaan induk, pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik, dan penambahan kredit baru ke perbankan dalam negeri,” tuturnya.
BACA JUGA:
Adapun di sisi rumah tangga, permintaan pembiayaan baru juga terindikasi tumbuh positif pada Desember 2022. Kata dia, mayoritas rumah tangga mengajukan jenis pembiayaan berupa kredit multi guna dan memilih bank umum sebagai sumber utama penambahan pembiayaan.
“Sementara sumber pembiayaan lainnya yang menjadi preferensi rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan antara lain koperasi dan leasing,” tutup Erwin.