BI Deteksi Penyaluran Kredit Mulai Bergeliat, Investasi dan Konsumsi jadi Pendorong
Ilustrasi. (Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menyebut penyaluran kredit baru akan meningkat pada triwulan I/2021. Proyeksi tersebut diungkap setelah otoritas moneter mendapati hasil survey perbankan yang menyebutkan bahwa saldo bersih tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru triwulan I/2021 sebesar 49,4 persen atau meningkat dari triwulan IV/2020 yang sebesar 25,4 persen.

“Penyaluran kredit baru triwulan I 2021 diperkirakan didorong oleh kredit modal kerja, diikuti oleh kredit investasi, dan kredit konsumsi,” ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam siaran pers, Selasa, 19 Januari.

Sementara itu, pertumbuhan kredit pada triwulan IV 2020 diperkirakan masih terbatas, dipengaruhi oleh pertumbuhan kredit investasi. Adapun, standar penyaluran kredit pada triwulan I 2021 diperkirakan tidak seketat periode sebelumnya.

Hal itu terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) sebesar 0,4 persen, lebih rendah dibandingkan dengan 3,2 persen pada triwulan sebelumnya.

"Aspek kebijakan penyaluran yang diperkirakan tidak seketat triwulan sebelumnya antara lain plafon kredit dan jangka waktu kredit," tuturnya.

Lebih lanjut, hasil survei mengindikasikan responden tetap optimis terhadap pertumbuhan kredit untuk keseluruhan periode 2021.

"Responden memperkirakan pertumbuhan kredit pada 2021 sebesar 7,3 persen secara tahunan. Optimisme tersebut antara lain didorong oleh kondisi moneter dan ekonomi, serta relatif terjaganya risiko penyaluran kredit," kata Erwin.

Terpisah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa pertumbuhan kredit perbankan diketahui terkontraksi menjadi minus 2,41 persen. Angka tersebut berbeda jauh dibandingkan dengan performa pembiayaan perbankan syariah yang masih tumbuh 9,5 persen.

Sementara untuk empat bank BUMN yang tergabung dalam Himpunan Bank Negara (Himbara) hanya mampu naik tipis sebesar 0,6 persen.