JAKARTA - Bank Indonesia menyatakan bahwa pembiayaan korporasi pada Juli 2023 terindikasi tumbuh terbatas.
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan bahwa hal tersebut tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi sebesar 17,6 persen.
“Level tersebut relatif stabil dibandingkan SBT 17,8 persen pada Juni 2023,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Jumat, 18 Agustus.
Menurut Erwin, sumber pembiayaan korporasi terutama berasal dari dana sendiri, diikuti pembiayaan yang berasal dari perbankan dalam negeri dan pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik.
“Penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Juli 2023 juga terindikasi tumbuh terbatas dibandingkan bulan sebelumnya,” tutur dia.
Erwin menjelaskan, SBT penyaluran kredit baru pada Juli 2023 tercatat sebesar 45,1 persen. Torehan itu tumbuh positif meski lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 81,7 persen.
“Faktor utama yang mempengaruhi penyaluran kredit baru tersebut antara lain permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain,” tegas dia.
BACA JUGA:
Sementara itu, untuk keseluruhan triwulan III 2023, penawaran penyaluran kredit baru dari perbankan diprakirakan meningkat. Lebih lanjut, di sisi rumah tangga permintaan pembiayaan baru terindikasi meningkat pada Juli 2023.
Sementara itu, pemenuhan pembiayaan yang berasal dari bank umum sedikit melambat dibandingkan bulan sebelumnya.
“Adapun selain perbankan, sumber pembiayaan lain yang menjadi preferensi rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan antara lain koperasi dan leasing,” tutup Erwin.